menitindonesia, MAKASSAR – Mencuatnya nama mantan menteri pertanian, Andi Amran Sulaiman atau AAS, sebagai tokoh yang bisa merepresentasikan figur dari Kawasan Timur Indonesia (KTI) di Pilpres 2024, mendapat tanggapan pakar sosiologi Universitas Hasanuddin (Unhas), Dr Sawedi Muhammad.
Sawedi mengatakan, jika memang AAS serius bertarung di bursa Pilpres, ada empat langkah yang harus dilakukannya secara paralel.
Pertama, AAS harus melakukan komunikasi personal dengan elit-elit partai, terutama PDIP sekaligus tukar pikiran mengenai perkembangan politik mutakhir, tantangan yang dihadapi parpol dan kontribusi positif yang bisa dilakukan menghadapi masalah bangsa yang semakin kompleks.
Kedua, ujar Sawedi, AAS harus mempersiapkan gagasan dan visi kebangsaan, baik dari aspek ekonomi, politik, hankam, sumber daya manusia, ketahanan pangan, energi dan lingkungan serta kebijakan luar negeri.
“Gagasan dan visi kebangsaan ini harus otentik, komprehensif dan visioner yang dirumuskan berdasarkan kondisi objektif bangsa Indonesia,” kata Sawedi dalam berbagai obrolannya di warung kopi.
Ketiga, AAS sebaiknya melakukan komunikasi intensif dengan elit-elit parpol, universitas dan tokoh agama di regional Sulawesi serta wilayah Indonesia Timur.
“Komunikasi ini harus dilakukan untuk meyakinkan publik kalau memang dia pantas untuk didukung menjadi wakil presiden, tidak boleh terkesan hanya di media online saja dia didorong maju,” ucap Sawedi.
Keempat, lanjut Sawedi menyarankan, AAS melakukan diaseminasi gagasan dan visi ke Indonesiaan, baik melalui talk show, podcast, sosial media, studium generale dan diskusi publik lainnya.
“Diskusi publik dan disseminasi visi ke Indonesiaan sesekali dilakukan di Pulau Jawa, sebagai pemilik suara terbanyak,” ujarnya.
Dari empat point yang disankannya, kata dia, apabila langkah-langkah tersebut dilakukan AAS secara serius, maka akan sangat membantu mengangkat citranya, baik popularitas maupun elektabilitas AAS.
Sawedi melihat, tak sedikit pihak yang berharap AAS mempersiapkan secara serius langkah-langkah politiknya untuk maju di Pilpres mendatang, karena memang potensinya ada. (roma)