Ketum Dewan Ekonomi Indonesia Minta JK Mendukung AAS di Pilres 2024

Annar Sampetoding, JK dan Andi Amran Sulaiman. (Foto: ist)
menitindonesia, MAKASSAR – Mantan Menteri Pertanian RI periode 2014-2019, Dr Ir H Andi Amran Sulaiman, MP atau AAS, masuk dalam survey calon wakil  presiden (Cawapres) yang dirilis Fixpoll Indonesia beberapa hari lalu. AAS disebut sebagai representasi Indoneia Timur.
Lembaga riset Fixpoll Indonesia menilai, figur AAS sangat memiliki kans dalam bursa Cawapres nanti, karena memiliki modal besar sebagai representasi dari Kawasan Timur Indonesia (KTI) dan tokoh yang disebut-sebut sebagai the next JK.
Dari riset yang dilakukan Fixpoll Indonesia, terungkap racikan figur politik yang memadukan pasangan Jawa dan luar Jawa terbukti bisa memenangkan Pilpres pada era SBY-JK (Periode 2004-2009) dan era Jokowi-JK (Periode 2014-2019)–masing-masing pada periode pertamanya.
Untuk figur Calon Presiden, dari sejumlah nama yang beredar di lembaga survei, tokoh dari Jawa masih mendominasi, masing-masing Gubernur DKI, Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah, Gandjar Pranowo, Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, Ketum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono dan Ketum Golkar, Airlangga Hartarto serta Menteri Pariwisata, Sandiaga Salahuddin Uno.
Namun, dari riset politik berbagai lembaga survei, nama AAS yang juga adalah founder Tiran Group itu, masuk dalam rekaman survei yang diperhitungkan sebagai figur representasi KTI dan diharapkan publik menjadi wakil presiden.
Menanggapi hasil survei yang menjaring nama kakak kandung Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman ini, Ketua Keluarga Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (KAMI IMM) Sulawesi Selatan, Abdul Rahmat Noer, mengatakan peluang untuk memenangkan Pilpres nanti jika pasangan calon merupakan paduan antara Jawa dan luar Jawa.
Dia juga menegaskan, bahwa figur calon wakil presiden yang saat ini paling pas merepresentasi KTI adalah figur AAS. Setelah era Jusuf Kalla (JK),  ujar Rahmat, hanya AAS yang memiliki track record yang bagusdan bisa menjadi pemersatu di luar Jawa.
Rahmat juga mengungkapkan, AAS pernah menyatukan suara di luar jawa, di Pilpres 2014, sewaktu menjadi Koordinator Timses Jokowi-JK di Indonesia Timur dan memenangkan Jokowi JK di KTI.
“Setelah Pak JK turun dari pusat kekuasaan, figur yang paling tepat mewakili Indoneisa  Timur  adalah Andi Amran Sulaiman. Pak AAS bisa berkonstribusi meraih suara KTI, juga  sangat kapabel untuk menduduki posisi wapres,” ungkap Rachmat, Senin (30/8) kemarin
Senada dengan Rahmat, Ketua Umum Dewan Ekonomi Indonesia Timur, Annar Salahuddin Sampetoding, juga bersuara. Dia menilai, figur yang bisa berkonstribusi untuk mewakili Indonesia Timur hanyalah sosok AAS setelah JK.
“Masuknya nama AAS dalam bursa yang direkam survei, itu hal yang sangat logis, karena memang hanya dia satu-satunya figur dari KTI yang bisa bertarung di Pilpres, apalagi track record AAS saat jadi menteri pertanian belum tertandingi,” ujar Annar Sampetoding.
Dia juga menilai AAS adalah sosok pekerja keras, pemikir produktif, dan berintegritas dalam mengembangkan amanah dimanapun.
“Integritas AAS teruji saat jadi menteri pertanian, tidak pernah terdengar namanya terkait kasus korupsi atau ada keluarganya yang atur-atur proyek di kementerian,” ucapnya.
Annar berharap, tokoh senior dari KTI sekaliber JK dan Aksa Mahmud, berkenaan mendukung AAS di Pilpres 2024 mendatang, sebab, ujar Annar, sosok AAS tidak memiliki potensi untuk membuat JK atau tokoh Sulsel tercemar atau malu setelah diberi amanah.
“Saya yakin AAS mampu dan tidak akan membuat malu Pak JK dan Aksa jika mendapat amanah menjadi Cawapres,” pungkasnya. (andi esse)