Sidang Lanjutan Nurdin Abdullah, Mantan Dirut PT Vale: NA Tidak Pernah Minta Uang Sepeserpun

Gubernur Sulsel (non aktif), Prof Dr Ir HM Nurdin Abdullah, M.Agr

menitindonesia, MAKASSAR — Tim Penasihat Hukum (PH) Gubernur Sulsel non aktif, Prof HM Nurdin Abdullah (NA) menghadirkan sejumlah saksi meringankan pada sidang lanjutan NA di Pengadilan Negeri (PN) Makassar, Rabu (27/10/2021).
Kali ini, tiga saksi meringankan yang dihadirkan yakni Ketua Pengurus Masjid Ikhtiar Perdos Unhas Tamalanrea, Syafruddin Syarif, Warga Pulau Lae-Lae, Alwin Hagi dan Eks Dirut PT Vale, Nicholas.
Nicholas, banyak menerangkan terkait perusahaannya yang bergerak di bidang tambang nikel, melakukan investasi di Provinsi Sulsel pada masa pemerintahan Nurdin Abdullah. Nilai investasinya sebesar 150 Juta USD tiap tahunnya.
“Kami sudah beroperasi lebih 55 tahun. Mengenai jumlah investasi, kisaran yang harus dikeluarkan setiap tahun adalah 150 juta USD. Ada juga dana lain untuk pengembangan,” kata Nicholas.
Nicholas yang hadir secara virtual juga menjelaskan betapa bagusnya iklim investasi yang ada di Pemprov Sulsel. Menurutnya, NA memberikan kemudahan di berbagai aspek.
“Kalau saya bandingkan dalam kurung waktu yang lebih singkat. Kami mendapat berbagai kemudahan,” jelasnya.
Ia bercerita, dirinya pernah melakukan pertemuan dengan Nurdin Abdullah di Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Sulsel. Pada saat itu, ia berharap mendapat bantuan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) dari Nurdin Abdullah.
“Sebelum dapat izin dari Kementerian Lingkungan Hidup. Kami harus ada izin Gubernur. Izin perpanjangan memang proses berbelit-belit. Hal itulah yang kami minta bantuan dari gubernur. Prosesnya sangat cepat kalau dibandingkan dengan pengurusan yang pernah saya alami,” bebernya.
Meskin mendapat kemudahan, Nicholes mengaku tidak pernah memberikan apapun, NA juga tidak pernah meminta-minta.
“Saya tidak pernah mengeluarkan uang sepeserpun untuk NA karena di perusahaan kami tidak bisa mengeluarkan uang tanpa transparansi. Jadi saya sama sekali tidak pernah keluarkan biaya apapun,” tegasnya.
PH NA, Arman Hanis pun melontarkan pertanyaan kepada saksi untuk mempertegas.
“Dengan investasi yang besar untuk Sulsel. Apakah pak Nurdin Abdullah atau orang-orang yang punya kepentingan pernah meminta kepada saudara dana operasional atau CSR untuk masjid atau bantuan lainnya?,” tanya Arman Hanis kepada Nicholes.
“Saya sudah bersumpah, saya tidak pernah dimintai uang oleh Pak NA, maupun orang-orang terdekatnya. Baik operaisonal atau CSR. Tidak ada yang pernah meminta dan tidak pernah saya berikan,” jawab Nicholes dengan tegas. (andi esse)