Aktivis 98 di Makassar Minta Jokowi Angkat Ali Ngabalin Jadi Jubir Presiden

Ali Mochtar Ngabalin. (Foto: Ist)
menitindonesia, MAKASSAR – Aktifis 98 dan dedengkot Aliansi Mahasiswa Pro Demokrasi (AMPD), Syamsir Anchi, meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengangkat Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin menjadi Juru Bicara Presiden menggantikan Fajroel Rachman.
Diketahui, posisi Juru Bicara Presiden selepas ditinggal Fadjroel Rachman yang ditunjuk menjadi Duta Besar RI untuk Kazakhstan, mulai ramai dibicarakan.
Syamsir Anchi, yang juga penggiat kebudayaan di Tamalanre, Makassar itu, secara gamblang menyodorkan nama Ali Mochtar Ngabalin. Dia mengatakan, Doktor ilmu komunikasi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu, sosok yang paling tepat menduduki posisi Jubir Presiden Jokowi
“Paling cocok Pak Ali Ngabalin. Dia ahli dan menguasai komunikasi publik, meskipun sering dinilai kontroversial, tetapi diksi-diksinya dan logika berdebatnya selalu meyakinkan publik,” kata Syamsir Anchi, Sabtu (30/10/2021).
Dia menilai, peran Ali Mochtar Ngabalin di saat Pilpres 2019 maupun di periode kedua Jokowi sangat besar nilainya, karena dia mampu mematahkan semua kritik yang ditujukan kepada pemerintah dan Presiden Jokowi.
“Apalagi, kalau diliat selama ini, Ali Ngabalin lebih banyak tampil membela Jokowi daripada Fajroel. Ali tak hanya berdebat di medsos, tapi juga mendatangi stasiun tivi mengklarifikasi dan meluruskan komentar miring terhadap pemerintah,” ucapnya.
Selain itu, Anchi juga menilai, Ali Ngabalin menunjukkan pribadi yang sangat loyal, orang bugis menyebutnya ‘pallapi aro’, berani pasang badan membela atasannya, meskipun dia kadang terpaksa dibully.
Selain menguasai komunikasi, kata dia, Ali Ngabalin memiliki pengalaman politik yang tinggi dan memahami ruh pemerintahan.
“Dia kan pernah jadi Anggota DPR RI, mengerti soal pemerintahan dan cepat memahami konstalasi politik tingkat tinggi,” jelasnya.
Mengenai karakter Ngabalin yang sering kasar, menurutnya itu hanyalah gestur yang dia cocokkan dengan kondisi pada saat menghadapi serangan-serangan. Di luar itu, ujar Anchi, sosok Ngabalin adalah orang yang sangat lembut, sopan dan baik hati.
Alumni Sastra Asia Barat, Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin itu, menyebutkan bahwa untuk tiga tahun ke depan, Presiden Jokowi harus menciptkan yang baik dalam pemerintahannya selama 10 tahun berkuasa, sehingga dibutuhkan juru bicara pemerintah yang bisa menyampaikan kebijakan pemerintah dan memiliki kemampuan beradu argumentasi.
“Kalau diamati selama ini, Ali Ngabalin sangat memahami secara utuh kebijakan Presiden Jokowi, dan dia mampu menjelaskan kepada publik, dan berani berdebat dengan pengeritik pemerintah untuk meyakinkan masyarakat,” ungkapnya.
Sampai saat ini, sumber di Istana menyebutkan, belum ada arahan dari Presiden Jokowi mengenai posisi Jubir yang lowong ini. Namun sumber tersebut tak memungkiri Ali Mochtar Ngabalin salah satu figur yang cocok pada posisi Jubir. (roma)