menitindonesia, JAKARTA – Forum Aliansi Kontra Korupsi (FAKK) bersama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pusat Informasi Lingkungan Hidup Indonesia (PILHI), kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (16/2/2022).
Koordinator FAKK, Ahmad Mabbarani, dalam orasinya, menyampaikan tuntutannya yang meminta Ketua KPK, Firli Bahuri, segera menyelidiki dan mengusut tuntas adanya dugaan korupsi di Bank Kaltimtara yang diduga melibatkan Hasa.
nuddin Mas’ud, kakak kandung Bupati (nonaktif) Panajam Paser Utara, Abdul Gafur Mas’ud – yang kini ditahan KPK karena terjaring OTT beberpa waktu lalu.
“Kami datang kembali ke Gedung KPK ini untuk mendukung KPK memberantas korupsi, kami juga sudah melaporkan adanya dugaan korupsi di Bank Kaltimtara, sebagai warga masyarakat tugas kami melaporkan jika menemukan indikasi korupsi,” kata Ahmad Mabbarani.
Dia juga mengungkapkan, pada aksinya yang lalu, FAKK dan PILHI telah menyerahkan dokumen laporan secara lengkap ke KPK, termasuk adanya temuan BPK terkait kucuran kredit investasi melalui Bank Kaltimtara yang dinilai tidak sesuai ketentuan yang berlaku.
Sementara itu, Direktur Eksekutif PILHI, Syamsir Anchi, mengatakan, kedatangan mereka untuk kedua kalinya di Gedung Merah Putih KPK ini, sebagai tanda bahwa harapan dan kepercayaan masyarakat kepada KPK masih tinggi.
“Masyarakat mendukung dan mempercayai KPK mampu memberantas korupsi di negeri ini. Karena itu kami datang kembali menyampaikan harapan kami agar KPK menuntaskan dugaan kasus korupsi di Bank Kaltimtara melalui pencairan kredit dalam jumlah besar kepada orang tertentu,’ kata Syamsir Anchi.
Dia menyebutkan, kredit yang dikucurkan kepada PT Hasamin Bahar Lines milik Hasanuddin Mas’ud dan PT Core Mineral Resources milik Muhammas Said Amin, diduga fiktif.
“KPK harus memeriksa kedua pemilik perusahaan tersebut, Hasanuddin Mas’ud dan Muhammad Said Amin sebagai terduga agar dugaan kerugian negara yang diperkirakan mencapai Rp240 milyar bisa diungkap secara hukum,” terang Syamsir Anchi.
Selain itu, Syamsir Anchi dan Ahmad Mabbarani juga menegaskan bahwa FAKK dan PILHI akan terus mengawal dan mendukung KPK memberantas korupsi, terutama membongkar dugaan kasus pembobolan Bank Kaltimtara.
“Kami akan terus kawal kasus ini sebagai pelapor, kami mendukung KPK mengusutnya secara tuntas,” pungkas Syansir Anchi.
Dalam aksinya, FAKK dan PILHI membawa sekitar 30 massa karena adanya PPKM level 3 diberlakukan di DKI Jakarta. Aksi unjuk rasa yang berlangsung di depan Gedung KPK ini, berlangsung tertib dan lancar. (roma)