Kukuhkan Pengurus PORDI Bulukumba, Andi Utta: Domino Bukan Permainan Judi, Tapi Olah Raga Otak

Bupati Bulukumba, Andi Mukhtar Ali Yusuf kukuhkan Pengurus PORDI Bulukumba. (Foto: Ist)
menitindonesia, BULUKUMBA – Bupati Bulukumba, Andi Mukhtar Ali Yusuf mengukuhkan Pengurus Daerah dan Kecamatan Persatuan Olahraga Domino Indonesia (PORDI) Se Kabupaten Bulukumba, di Pendopo Rumah Jabatan Bupati, Jum’at (11/3/2022).
Ketua PD PORDI Provinsi Sulawesi Selata,n Andi Baso Ryadi Mappasulle, mengukuhkan Ketua PORDI Bulukumba, H. Andi Haris Ishak juga mengukuhkan para pengurus PORDI kecamatan se-kabupaten Bulukumba.
Usai dikukuhkan, Andi Haris Ishak dalam sambutannya menyampaikan, keberadaan PORDI di Bulukumba memiliki tantangan tersendiri, bahwa olahraga domino yang selama ini digandrungi mendapat stigma negatif, sering diidentikan dengan permainan judi.
“PORDI memiliki tugas dan tanggung jawab bagaimana mengajak dan menyampaikan kepada masyarakat bahwa image yang berkembang permainan domino itu judi adalah tidak benar,” kata Andi Haris Ishak.
Dia menambahkan, jika permainan domino dipakai bermain judi dengan memakai uang, maka tentu saja, kata dia, bukan saja domino bisa menjadi alat judi, namun banyak hal lainnya, termasuk sepak bola, biasa dijadikan alat permainan judi.
“Sangat disyukuri dengan, sekarang domino sudah menjadi salah satu cabang olah raga. Secara pribadi saya sangat suka dan hobi dengan pertandingan domino, dan di sisi lain, saya juga bersama teman-teman aktif melakukan syiar agama. Saya sangat tertantang mengubah stigma domino ini menjadi olahraga asah otak yang bisa ditekuni secara profesional,” ucap Haris.
Ketua PORDI Sulawesi Selatan Andi Baso Ryadi Mappasulle mengatakan, PORDI Bulukumba adalah Pengurus Daerah (Pengda) PORDI ke 11 yang ia kukuhkan di Sulawesi Selatan
“Terima kasih. Saya sangat bangga bisa melantik pengurus PORDI di kampung saya sendiri,” ujarnya.
Andi Baso Ryadi menceritakan sekilas sejarah terbentuknya PORDI. Menurutnya, pada tahun 2019, ada 9 orang dewan pendiri, salah satunya mantan Kapolda Sulselbar, Burhanuddin Andi, termasuk dirinya yang saat ini diamanahkan menjadi Ketua PORDI Sulawesi Selatan.
Saat ini lanjutnya, Pengurus Besar PORDI sudah menyerahkan dokumen awal di KONI Pusat untuk memenuhi persyaratan sebagai cabang olahraga resmi yang tergabung di KONI. Beberapa persyaratannya antara lain di tingkat Pengurus Besar minimal 17 provinsi yang harus dibentuk dan tingkat wilayah minimal 8 kabupaten kota untuk pembentukan pengurus daerah.
“Persyaratan lainnya adalah sudah pernah melaksanakan minimal 4 Kejuaraan Nasional atau liga nasional. Alhamdulillah saat ini kita sudah launching satu liga nasional dimulai dengan liga kabupaten dan liga provinsi dan hasilnya nanti akan dipertandingkan di nasional,” jelas Ryadi Mappasulle.
Sementara itu, Bupati Bulukumba, Andi Mukhtar Ali Yusuf menyampaikan kalau permainan domino merupakan olah raga otak. Dalam domino, kata dia, pemainnya harus mampu berpikir dan membaca pikiran lawannya sehingga dia bisa memenangkan pertandingan.
“Permainan domino bukan olahraga yang mengandalkan ketangkasan fisik seperti cabang olahraga lainnya. Domino ini mengandalkan otak, sehingga orang-orang yang sudah tua juga masih cocok menekuni domino untuk merefresh otaknya,” kata Andi Utta, sapaan akrab Andi Mukhtar Ali Yusuf.
Dia mengaku sejak lima tahun terakhir, dirinya pun selalu bermain domino, bahkan ketika ia keluar mancing di laut, maka sepanjang perjalanan ia bisa main domino.
“Saya ini juga hoby main domino, bahkan saya justru berikan hadiah lawan jika ia mampu mengalahkan saya. Bukan meremehkan tapi lebih kepada memberi semangat bermain,” kata Andi Utta yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pengawas Pengurus Besar PORDI.
Andi Utta sepakat bahwa image domino yang identik dengan judi harus ditepis. Oleh karena menurutnya permainan apa saja bisa dihubungkan dengan judi. Olehnya itu ia mengajak pengurus PORDI untuk membawa domino ini ke permainan olahraga yang melatih andrenalin dan otak sehingga bisa melahirkan bibit-bibit atlet domino yang profesional.
“Olahraga domino ini adalah permainan rakyat yang tidak mengenal usia, pekerjaaan, jabatan, dan status sosial. Banyak hal bisa diselesaikan di meja domino,” bebernya. (roma)