menitindonesia, MAKASSAR – Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Makassar, Ahmad Susanto, menyambut mahasiswa Praktik Kerja Lapangan (PKL) Program Studi Keolahragaan Universitas Negeri Makassar (UNM) di Baruga Agar Jaya, KONI Makassar, Jalan Kerung-Kerung, Rabu (31/8/2022).
Dalam sambutannya, Ahmad susanto menjelaskan, olahraga adalah satu bagian berbangsa yang penting, sehingga olahraga sering menjadi momen yang membuat seseorang bahagia atau menangis seluruh bangsa Indonesia karena atletnya merai prestasi internasional.
“Jadi olahraga sering menjadi momen yang mengaduk-ngaduk emosi masyarakat, bergembira atau menangis. Momen itu hanya di olahraga saja,” kata Ahmad Susanto.
Mengurus olahraga untuk mencapai prestasi, lanjut Ahmad Susanto, bukan hanya persoalan atlet. Menurutnya, banyak tangan-tangan yang bergerak dan bekerja untuk mencapai prestasi olahraga.
“Tidak ada atlet yang langsung juara, pasti ada pelatih, ada organisasi, ada pemerintah yang hadir di dalamnya. Banyak yang terlibat untuk mencapai prestasi,” ujarnya dalam acara penyambutan yang juga dihadiri dosen pembimbing Dr. Saharullah, M.Pd dan Dr. Wahyuddin, M.Pd, ini
Ahmad Susanto juga menuturkan, di saat mendapat kesempatan dan diberi amanah mengurus olahraga, maka yang harus diberikan, kata dia, adalah pengabdian yang terbaik.
“Pengabdian terbaik diukur dari tanggungjawab dan kesungguhan. Maka setiap persoalan olahraga yang muncul, setiap keluhan atlet, setiap keluhan pelatih setiap keluhan di cabang olahraga, maka kehadiran KONI Kota Makassar harus mampu menjawab keluhan itu,” ucapnya.
Ahmad Susanto berharap Mahasiswa PKL ini, banyak terlibat dan aktif monitor dan evaluasi (monev) cabang olahraga (Cabor).
“Mahasiswa bisa terlibat, ikut menyaksikan dan memberikan masukan karena ini berkaitan dengan digitalisasi sport. Berikan kami masukan Bagaimana metode latihan yang pas, supaya atlet Makassar bisa meraih prestasi dan medali emas di Porprov Sinjai dan Bulukumba nanti,” ujar Ahmad Susanto.
Selain itu, dia juga menyampaikan fokus program KONI Makassar, yakni program one student one sport. Menurutnya, setiap Cabor harus masuk sejak dini ke pelajar, mulai SD, SMP hingga level di atasnya.
“Karena manfaat olahraga ini sebagai mitigasi sosisal sangat besar. Sehingga tidak ada peluang untuk melakukan hal hal negatif. Karena Energi orang Makassar ini besar, maka ini butuh penyaluran. Penyalur paling efektif adalah olahraga,” jelasnya.
Ahmad Susanto juga menerangkan, bahwa hal paling penting bagaimana olahraga menjadi mitigasi sosial dan bagaimana olahraga hadir di tengah-tengah masyarakat sehingga menjadi social control yang bisa memberikan dampak perubahan masyarakat.
“Kami berharap, mahasiswa setelah selesai PKL, harus ada satu prodak, misalnya menghasilkan e-Book panduang olahraga yang bisa dikenang sepanjang sejarah dalam pembinaan prestasi olahraga. Mahasiswa UNM harus bisa,” pungkasnya. (andi esse)