Bank Sulselbar Siap Beri Dukungan Dana ke Bulog Untuk Perkuat Penyerapan Beras

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat dan Perusahaan Umum (Perum) Bulog Kanwil Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat tentang Penempatan Dana, Pendebetan Gaji terkait Pelayanan Beras dan Bahan Pokok Aparatur Sipil Negara, Kredit Multiguna Plus, Bundling Media Promosi, serta kerja sama lainnya. (Foto: Ist)

menitindonesia, MAKASSAR – PT Bank Sulselbar menjalin kerjasama dengan Perum Bulog Kanwil Sulselbar. Dalam kerjasama ini, Bank Sulselbar siap memberikan dukungan pendanaan untuk terus melakukan upaya penyerapan beras.
IMG 20221018 WA0007 e1666102105826
Direktur Operasiona & TI Bank Sulselbar, Irmayanti Sulthan sebagai Pemateri: “Digitalisasi Pembayaran Dalam Penerimaan Daerah” pada Rapat Koordinasi Teknis Peningkatan Derajat Desentralisasi Fiskal (DDF) Melalui Perencanaan dan Penggalian Potensi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Provinsi Sulawesi Barat. (Foto: Ist)
Dukungan tersebut akan maksimal karena pelayanan beras untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menjadi program besar dari Perum Bulog Kanwil Sulselbar yang didukung penuh Pemprov Sulsel lewat surat edaran saat ini bisa maksimal.
Pimpinan Wilayah Perum Bulog Sulselbar Bahtiar AS, menjelaskan pelayanan beras untuk ASN ini salah satu program strategi.
“Kerja sama dengan Bank Sulselbar maka pengelolaan keuangan pasti akan lebih baik, sehingga ini bisa mendukung kerjakerja di lapangan,” ujarnya usai teken MoU di Hotel Claro Makassar, Senin, 17 Oktober 2022.
Hal tersebut bisa terjadi karena pelayanan beras akan lebih mudah ke ASN. Program tersebut ditunjang dengan pelayanan akan terintegrasi langsung dengan proses pendebetan gaji ASN dengan mudah. Sebab kata Bahtiar, program ini bukan subsidi dan juga bukan bantuan khusus. Sehingga tidak bisa ada pemotongan gaji langsung oleh ASN, yang bisa dilakukan individu melakukan pendebetan tanpa biaya tambahan.
“Pelayanan beras untuk ASN ini salah satu program besar karena setiap individu untuk saat ini memiliki jatah 10 kilogram setara beras,” katanya.
Bahtiar menyampaikan, dengan pola ini penyerapan gabah/beras petani lokal bisa maksimal. Saat ini penyerapan beras di Sulselbar pada kisaran 78 persen atau sekitar 200.000 ton setara beras. Sementara target penyerapan tahun ini 264.500 ton setara beras.
Bahkan pihaknya optimis bisa setara dengan capaian 2021, yaitu 342.294 ton setara beras. Saat itu melewati dari target yang diberikan pemerintah sebanyak 303.000 ton setara beras. Direktur Kerja sama dan Syariah PT Bank Sulselbar, Rosmala Arifin mengatakan pihaknya memberi dukungan maksimal dalam program tersebut. Terutama dalam pengelolaan dan penempatan dana, bank harus agresif kerja sama dengan mitra-mitra kaitannya dengan beberapa hal.
“Untuk pendebetan ASN terkait pelayanan beras dan bahan pokok telah berjalan di Kabupaten Sinjai. Dimana beras ASN wajib dicover oleh Bulog,” ucapnya.
Ini bisa menjadi acuan, sehingga bisa diterapkan di seluruh wilayah kerja Perum Bulog Sulselbar. Rosmala menyampaikan kerjasama tersebut akan memberi banyak pengaruh. Sebab sistem digunakan dengan gaji ASN didebet. Apalagi, gaji ASN tersimpan di Bank Sulselbar jadi akan mempermudah prosesnya.
“Program ini akan menjadi pemantik penyerapan hasil petani dengan maksimal, karena akan mengurangi praktek-praktek tengkulak yang masih meresahkan petani lokal,” katanya. Seperti halnya yang masih menjadi gambaran besar bahwa dalam setiap panennya petani lokal hanya mendapat 70 persen sementara tengkulak mendapat 30 persen.
Selain itu, Rosmala mengutarakan dalam perjanjian kerja sama ini akan banyak program yang bisa dilakukan. Terkait pembiayaan untuk pegawai Bulog Sulselbar ke depannya. (rls)