Hadiri Musda ke 17, Ahmad Susanto : Perserikatan Muhammadiyah Telah Meletakkan Dasar Dasar Penting Kemajuan


menitindonesia, MAKASSAR — Tokoh Pemuda Kota Makassar, Ahmad Susanto Hadiri Pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) ke 17 Muhammadiyah dan Aisyiyah Kota Makassar.
Musda ke-17 Muhammadiyah dan Aisyiyah Kota Makassar digelar di Aero Hotel, Jl. Somba Opu, Kota Makassar, Sabtu (6/5/2023).
Musda kali ini mengusung tema “Menggerakkan Persyarikatan, Memajukan Kota Makassar, Mencerahkan Umat, Mengutamakan Akhlak”.
Gelaran ini dirangkaikan dengan Syawalan atau Silaturahmi Idulfitri Keluarga Besar Muhammadiyah Kota Makassar.
Terlihat, hadir Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sulsel, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Makassar.
Bukan hanya itu, juga Wali Kota Makassar yang diwakili Asisten Bidang Pemeritahan, Ketua DPRD Kota Makassar, yang mewakili Kapolrestabes dan Dandim, juga ada Anggota DPR RI Ashabul Kahfi.
Musda ini dijadwalkan akan berlangsung hingga Ahad (7/5/2023).
Musda Muhammadiyah dan Aisyiyah merupakan kegiatan rutin yang dihelat setiap lima tahun sekali, untuk memilih Pimpinan sekaligus membahas dan menetapkan program-program kerja Muhammadiyah dan Aisyiyah di tingkat daerah.
Ketua KONI Makassar, Ahmad Susanto mengatakan, Musda Muhammadiyah ini juga bisa membahas berbagai isu strategis dan kebijakan organisasi di tingkat daerah.
“Musda Muhammadiyah dapat menjadi forum penting untuk menguatkan kesatuan organisasi, memperkuat keterlibatan anggota, dan memperkuat komitmen untuk mengimplementasikan visi dan misi organisasi,” ujar Ahmad Susanto.
Selain itu, Musda juga dapat menjadi kesempatan bagi Muhammadiyah untuk mengevaluasi kinerja organisasi dan memperbaiki strategi dan taktik yang telah diimplementasikan. Dengan demikian, Musda Muhammadiyah dapat membantu organisasi dalam meningkatkan kualitas dan efektivitas kinerja, serta memperkuat posisi organisasi dalam masyarakat.
“Sukses atau tidaknya Musda Muhammadiyah akan tergantung pada sejumlah faktor, seperti kualitas kepemimpinan organisasi, partisipasi aktif anggota, serta transparansi dan akuntabilitas dalam proses pengambilan keputusan. Oleh karena itu, Muhammadiyah harus memastikan bahwa Musda diadakan dengan proses yang transparan dan akuntabel, serta memberikan ruang yang cukup bagi semua pihak untuk berpartisipasi dan memberikan kontribusi positif untuk organisasi,” Ahmad Susanto. (*)