Penyelundup Solar ke Morowali dan Sultra Mulai Terendus, Ternyata ‘Alena Beliau’

Truk pengangkut ratusan jerigen Solar Subsidi yang rencana diselundupkan ke Morowali dan Sultra dari Pelabuhan Siwa, diamankan polisi setelah terbalik di Jalur Dua, Wajo. (ist)
menitindonesia, WAJO – Teka-teki siapa di balik maraknya penyelundupan solar bersubsidi ke Morowali dan Sulawesi Tenggara (Sultra), mulai terjawab. Kecelakaan mobil yang memuat 340 jerigen solar bersubsidi–yang kini sudah diamankan di Mapolres Wajo–adalah milik Koordinator Buruh di Pelabuhan Siwa, Andi Lani.
Hal itu terungkap saat Andi Lani memenuhi panggilan Satuan Reserse Kriminal Unit III Tipider Polres Wajo. Ia mengaku, kadatangannya ke kantor Polres untuk mengurus mobilnya yang terbalik di jalur dua. “Saya ke sini urus mobilku,” kata Andi Lani di Polres Wajo, Kamis (13/7/2023), lalu.
Saat itu, Lani datang menghadap polisi dengan mengendarai mobilnya Toyota Fortuner nomor polisi DW 27 LN, plat merah. “Kemarin saya sudah berhenti bisnis solar, tapi karena harganya sekarang sudah bagus jadi saya coba-coba lagi,” ujar Lani mengakui, seperti dikutip dari media online, Jumat (14/7).
Dari pengakuan Lani itu, solar bersubsidi sebanyak 340 jerigen itu didapatkannya dari berbagai pengumpul di Kabupaten Bone. “Dari Bone, banyak pengumpulku di sana,” ucapnya.
Lani membeberkan, harga satu jerigen solar bersubsidi Rp250.000 dan dijualnya dengan harga Rp350.000. Dia juga mengungkapkan, solar bersubsidi itu, rencananya akan dibawa ke Morowali, Sulteng dan ke Sulwesi Tenggara (Sultra). “Bagus harganya di sana,” ungkapnya.
Setelah namanya mengapung sebagai pemilik solar subsidi selundupan itu, Andi Lani lalu menyebut dirinya sebagai tokoh yang terkenal di Pelabuhan Siwa yang biasa dipanggil Puang Lani. Ia juga mengaku memiliki kekuatan mengatur Pelabuhan Siwa. “Saya di pelabuhan bagian pengatur, saya istilahnya bos buruh atau sebagai pembersihan pengelola. Bukan selaku pejabat,” ujar Andi Lani, Minggu (16/7/2023).
Andi Lani juga menjelaskan terkait plat mobilnya yang sempat menjadi sorotan. Menurutnya, mobilnya itu bukan mobil dinas, dan dia sengaja menggunakan plat merah dengan nomor polisi gantung (palsu). “Itu kan pakai pelat merah yang pelat gantung,” katanya. (AE)