Aktivis LSM Kecam Hasto Karena Sebut Kabinet Jokowi Tak Nyaman Lagi

Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto. (ist)
menitindonesia, MAKASSAR – isu perpecahan yang terjadi di dalam kabinet akibat dampak Pilpres yang dilontarkan Sekjen PDI-Perjuangan Hasto Kristiyanto, dikecam oleh Direktur Eksekutif Pusat Informasi Lingkungan Hidup Indonesia (PILHI) Syamsir Anchi, S.S.
“Pak Hasto ini mungkin galau dan frustrasi, karena kabar Harun Masiku bakal tertangkap. Sehingga dia asal membuat pernyataan yang menyerang pemerintahan Jokowi dengan memprovokasi seolah-olah kabinet Jokowi-Ma’ruf pecah dan tidak nyaman lagi bekerja,” kata Syamsir Anchi saat dimintai komentar, Senin (22/1/2024).
BACA JUGA:
Optimis Menang di Pileg 2024, SPARTAN Anak Rakyat Dinobatkan Bak Jubir Rudianto Lallo
Ia menilai pernyataan Hasto bersifat provokatif belakangan ini, bisa perpecahan di masyarakat. “Dia sepertinya memancing agar terjadi chaos politik dengan mengatakan seolah-olah menteri tak nyaman lagi kerja karena ada pilpres. Emang maksud loh apa,” ujar Syamsir.

Terkait Harun Masiku

Sekretaris Forum Anti KongKalikong (FAKK) itu menuding Hasto yang tidak bisa lagi tenang berpolitik karena selalu dikait-kaitkan dengan buron korupsi KPK Harun Masiku. Syamsir mengatakan jika Harun Masiku tertangkap, akan menyeret Hasto sebagai terperiksa di KPK nanti.
BACA JUGA:
Program Budidaya Pemprov Sulsel Lagi Booming Mahasiswa Unsulbar Berkontribusi Tanam Sukun Disaksikan Pj Gubernur dan Bupati Maros
“Kasus suap menyuap yang menyeret anggota KPU itu kan terkait dengan PDI-P. Dan Hasto diduga otak di balik penyuapan komisioner KPU pada tahun 2020 lalu yang menyebabkan Harun buron sampai saat ini,” ungkapnya.
Sebelumnya, Hasto menyampaikan dugaanya jika di dalam kabinet Jokowi saat ini para menteri sudah tidak nyaman lagi bekerja. Pemicunya disebabkan karena adanya Pilpres 2024. “Jika dilihat memang ada ketidaknyamanan dalam kabinet saat ini,” kata Hasto di hadapan kader PDI-P di Manado, Sulawesi Utara, Sabtu 20/1/2024), lalu.
Hasto pun menyinggung para menteri yang berasal dari partainya, meski merasa tidak nyaman tetap bekerja dengan baik. “Seluruh menteri dari PDI-P harus membedakan mana tanggungjawab bagi negara. Kami percaya rakyat akan memilih pemimpin terbaik,” ujarnya. (AE)