menitindonesia, MAKASSAR – Beragam dinamika dan debat tentang pemilihan presiden, tentunya membuka pikiran kita untuk satu hal yang lebih pasti dan realistis pada kontestasi pemilu tahun ini.
Dengan keterwakilan aspirasi masyarakat yang akan dipimpin oleh Calon Legislatif terpilih nantinya. Mungkin masyarakat sudah cukup melek dalam memilih dengan berbagai pertimbangan budi dan akal sehatnya.
Hanya saja yang tak bisa dipungkiri, acapkali ditemukan sejumlah warga yang kurang teredukasi dalam menentukan pilihannya. Beberapa dari mereka adalah pemilih yang mengikuti arus serta apatis dalam mempertimbangkan persona calon tersebut.
Bahkan mirisnya lagi, beberapa orang akan memilih karena telah terpapar serangan money politik, akibatnya mereka merasa punya utang budi dan materil maka calon tersebut lah yang mereka pilih dengan demikian perihal tersebut.
Abdul Hakam yang juga merupakan Sekretaris Umum Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam sulawesi selatan dan barat ini mengaku jika dirinya tetap optimis dan yakin, bahwa semangat masyarakat akar rumput di kabupaten luwu ini dengan penuh semangat berapi, api menggunakan akal sehat.
“Saya pribadi tetap optimis dan yakin, bahwa semangat masyarakat akar rumput di kabupaten luwu ini dengan penuh semangat berapi, api menggunakan akal sehatnya menentukan nasib daerahnya atau ‘Rumah Kita’,” urai Abdul Hakam.
Menurutnya Sosok Persona yang akan mewakili suara minor mereka adalah Sosok paling memahami karakteristik daerah mereka sendiri. “Tidak mungkin kita memilih sosok yang tidak memahami kondisi misalnya ramah kita. Apalagi
sosok yang hanya datang sesekali berkunjung ke kediaman kita,” katanya melanjutkan.
Tentunya menurut dia, yang paling memahami kondsi. Itu yang tinggal bersama di ‘Rumah Kita’. Oleh karena itu dirinya sebagai Warga Suli Barat memilih bagian dari ‘Rumah Kita’ tersebut.
Menurutnya lagi, pilihan yang terbaik itu adalah pilihan yang dilandaskan pada akal dan budi pekerti. “Tidak perlu mencari sosok orang jauh untuk mewakili kita,” ucapanya.
Ia menyebutkan, dalam sebuah hadist qudsi Rasululuah menyampaikan,”Saudara yang paling dekat denganmu adalah tetangga rumahmu. Dia ada disitu dan dekat, dia sangat dekat dan peduli. Dialah asli ‘Rumah Kita’. Dan dia tidak akan melupakan kita nantinya,” tutur Abdul Hakam mengutip sebuah hadist.
Warga masyarakat biasa Kecamatan Suli Barat Kabupaten Luwu ini menambahkan bahwa perlunya ketegasan dan keteguhan sebagai seorang pemilih. Yang menentukan nasib suli dalam warga itu sendiri,” kuncinya. (*)