menitindonesia, JAKARTA – Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengungkapkan pendapatnya soal penyusunan kabinet Prabowo Subianto – Gibrang Rakabuming Raka. Ia meminta publik bersabar menunggu siapa saja yang akan ditunjuk Prabowo untuk membantu pemerintahannya nanti.
Soal permintaan khusus Golkar yang meminta paling banyak–minimal lima jatah menteri–dalam kabinet Prabowo-Gibran, Menteri Koordinator Perekonomian itu tak menjawab pasti.
“Soal kabinet Prabowo-Gibran, tunggu saja tanggal mainnya,” kata Airlangga kepada wartawan di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (11/5/2024).
Ia menerangkan pembahasan susunan kabinet dengan presiden terpilih 2024 Prabowo Subianto, tidaklah semudah yang dibayangkan banyak orang. Sebab, kata Airlangga, penyusunan kabinet mengharuskan presiden terpilih melakukan komunikasi politik dengan koalisi partai pengusungnya.
Airlangga pun membenarkan, partainya memiliki kans menjadi pimpinan koalisi Prabowo. Alasannya, Golkar menjadi partai yang paling banyak konstribusinya dalam pemenangan Prabowo dan paling banyak kursinya di DPR nanti hasil Pileg 2024.
Meskipun demikian, Airlangga mengatakan koalisi akan tetap dipimpin secara langsung Prabowo sebagai presiden terpilih 2024-2029. “Tetap kolektif kolegial. Pimpinannya tetap presiden terpilih,” ujarnya
Ia juga mengungkapkan, dalam pembicaraan susunan kabinet dengan Prabowo, para ketua umum partai politik dari koalisi Indonesia Maju, tak ada yang rebutan. termasuk soal siapa yang akan mengisi Menteri ESDM. “Tidak ada yang rebutan,” ucap Airlangga.
Diketahui, untuk posisi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) ia tetap meminta kadernya Dito Ariotedjo dipertahankan pada posisi ini. Namun, Erick Thohir mengusulkan agar posisi Menpora diisi oleh potensi pemuda dan kader HMI, Arief Hasan Rosyid.
Dito, santer dikaitkan kasus korupsi BTS Rp8 triliun yang belum kelar di Kejaksaan Agung. Diduga terdapat aliran uang kasus BTS sebesar Rp22 miliar yang diterima oleh Dito saat menjabat Staf Ahli Menkoperekonian Airlangga Hartarto.
Airlangga Hartarto mengatakan, penyusunan kabinet dilakukan secara bersama dengan partai koalisi dan dipimpin langsung oleh Prabowo sebagai presiden terpilih. “Ya, penyusunannya dilakukan bersama (ketum parpol koalisi) dengan presiden terpilih. Susunan kabinet tidak sama dengan susunan PSSI,” pungkasnya.