Beranda PERISTIWA Ngeri! Sehari Tak Kunjung Pulang, IRT di Sidrap Ditemukan Meregang Nyawa Diperut...
menitindonesia, SIDRAP – Sumarni (45) meninggal dunia setelah jasadnya ditemukan diperut seekor ular phiton, kematian warga Alle Calimpo Kabupaten Pinrang hingga jasadnya ditemukan oleh warga dengan harus memberanikan diri ke lokasi semak-semak belukar.
Menurut saksi bernama Ali Sopyan Alias Bapak Fian, sebelum korban meninggal dunia, korban pada Kamis pagi (6/6/2925), sekira pukul 09.00 WITA. Melakukan aktifitas keseharian -hariannya dengan turun gunung beranjak dari rumah kebunnya di Kampung Botto Sumerreng Dusun III Praja, Desa Kalempang untuk menjual cabe di pengepul sembari menukar tabung gas miliknya.
“Pada malam hari korban tak kunjung kembali kerumahnya. Suami korban bernama Lanoni merasa cemas, ia pada Jumat (7/6/2024) sekira pukul 08.00 WITA. Berangkat mencari korban. Alangkah kagetnya suami korban (Laoni) menemukan barang bawaan korban tergeletak di jalan setapak,” kata warga Dusun III Praja Desa Kalempang, Kecamatan Pitu Riawa Kabupaten Sidrap ini.
Sementara Husain yang juga merupakan saksi mengatakan, saat dilakukan pencarian korban pada suaminya, barang bawaan korban ditemukan. “Tapi korban tak berada di lokasi itu, Laoni suami korban menyampaikan kami selaku warga dan menceritakan sebelum dilakukan pencarian, kami kemudian bersama warga dan saksi lainnya mencari korban yang kabarnya tak kunjung pulang,” ujar Husain.
Tidak lama kemudian kata Husain warga menemukan seekor ular phiton tak jauh dari barang bawaan korban yang sebelumnya ditemukan oleh suami korban.
“Ular piton itu terlihat dalam kondisi perut membesar sehingga kami warga lainnya curiga jika kemungkinan korban dimangsa ular tersebut. Meski begitu kami kemudian berembuk. Alhasil mereka warga sepakat untuk membunuh ular tersebut,” beber Husain.
Setelah ular phiton itu berhasil di taklukkan oleh warga kata dia, selanjutnya perut ular itu dibelah. Alangkah kagetnya kami warga melihat korban berada didalam perut ular itu dalam kondisi meregang nyawa. (*)