Beranda MAKASSAR DPPPA Kota Makassar Dorong Masyarakat untuk Aktif Mendukung Tersedianya Layanan Psikososial
menitindonesia, MAKASSAR – Di tengah maraknya krisis lingkungan maupun sosial, seperti perilaku kekerasan dan situasi bencana. Olehnya itu Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Makassar mendorong masyarakat aktif mendukung tersedianya layanan psikososial, utamanya untuk Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (AMPK).
Layanan Psikososial bagi AMPK dapat berupa pendampingan trauma healing melalui berbagai aktifitas. Itu disampaikan Sekretaris DPPPA Makassar, Yusri Jabir, pada sosialisasi layanan psikososial AMPK di Hotel Golden Tulip Essential. Senin (24/6/2024).
“Jadi untuk mengimplementasikan teknik menenangkan perasaan, mencegah secondary trauma, meringankan dampak stress dan mengatasi kepanikan. Itu berbagai macam aktifitas seperti permainan, menyanyi, berdongeng untuk anak anak serta dialog,” katanya.
Pemkot Makassar terus berupaya melakukan intervensi terkait besarnya kebutuhan layanan psikososial kata Yusril. Dan salah satunya dengan sinergi lintas level dan sektor mulai dari kementerian/lembaga, pemerintah daerah, lembaga masyarakat, lembaga layanan, dan masyarakat sendiri.
Sementara Pejabat Fungsional DPPPA Makassar, Andi Erliana, mengungkapkan pentingnya pemberdayaan masyarakat dalam layanan psikososial. Menurutnya setiap orang paling baik dirawat di komunitas dan oleh komunitas mereka sendiri.
“Memang saat ini Sumber Daya Manusia (SDM) sekaligus fasilitas konseling psikososial AMPK masih sangat minim. Hal tersebut diiringi minimnya penyebarluasan komunikasi, informasi, dan edukasi tentang perlindungan AMPK,” ujar Lia sapaan akrabnya.
Dikatakan bahwa kegiatan sosialisasi yang digelarnya turut mendorong keterlibatan masyarakat dalam aksi kemanusiaan serta pemberian dukungan psikososial yang sederhana. Dan sosialisasi ini melibatkan masyarakat, termasuk yang menjadi kelompok rentan.
“Kami juga mengundang masyarakat miskin ekstrem, pendamping, penyintas kekerasan, dan penyandang disabilitas. Dan salah satu fasilitator kegiatan, Arafah (Yayasan BaKTI), menjelaskan adanya layanan psikososial di level Pemerintah Kota Makassar seperti DPPPA sendiri dan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA),” imbuhnya.
fasilitator kegiatan, Arafah (Yayasan BaKTI) Arafah menambahkan jika pada level kelurahan juga terdapat Shelter Warga yang merupakan layanan berbasis masyarakat. Dan layanan itu terintegrasi satu sama lain dan tidak bekerja sendiri sendiri. “Jadi kalau ada kasus dan membutuhkan dukungan, bukan cuma DPPPA yang membantu kita, tapi dia terintegrasi dan menyeluruh, seperti ada Capil, Disdik, Dinsos,” katanya.
Lebih lanjut Arafah, seluruh layanan kata dia, harus memperhatikan prinsip kepentingan terbaik bagi anak, partisipatif, non diskriminatif, dan menjaga kerahasiaan. Di samping lembaga layanan formal, ia tetap menegaskan besarnya faktor keluarga dan lingkungan terdekat untuk memberikan perlindungan kepada anak.
Faktor resiko kata Arafah lebih sering berasal dari keluarga sendiri yang melakukan perlakuan salah, perilaku orang tua yang menelantarkan dan atau abusive.
Senada, fasilitator lainnya Wija Hadi Perdana (Konselor UPTD PPA Kota Makassar) turut mendorong kekompakan masyarakat untuk saling melindungi. “Penting untuk dilindungi. Kalau mottonya Makassar Jagai Anakta‘, saya mau tambahi. Saling menjagaki,” pungkasnya. (*).