APDESI Uji Coba Program MBG, Bupati Maros: Harus ditularkan ke Desa-Desa Lain

Forkopimda Maros Hadiri Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digelar oleh APDESI Maros. (Foto: Ist)

menitindonesia, MAROS – Ikut mensukseskan program Makan Begizi Gratis (MBG), Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Maros, ikut melakukan uji coba program MBG yang digelar di SD 126 Inpres Kariango, Jumat, (31/01/2025).
Selain dihadiri ketua APDESI, Wahyu Febri, dalam uji coba itu, sejumlah Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) juga turut hadir. Mulai dari Bupati Maros, Chaidir Syam, Ketua DPRD Maros, Gemilang Pagessa serta Kapolres Maros, AKBP Douglas Mahendrajaya.
Chaidir mengatakan program uji coba MBG di lokasi ini berbeda dari sekolah lainnya. Pasalnya, seluruh makanan yang disajikan untuk para siswa, diolah oleh ibu-ibu Penggerak PKK di kantor Desa Sudirman. Bahannya pun berasal dari budidaya lokal masyarakat setempat.
“Kalau yang ada selama ini, itu disiapkan oleh pihak ketiga. Nah di sini semua makanan yang disajikan itu berasal dari desa ini dan diolah oleh ibu-ibu PKK. Bahan-bahannya juga dari sini semua,” kata Chaidir.
MBG 1
Bupati Maros, Chaidir Syam memantau langsung uji coba Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digelar oleh APDESI Maros.
Ia menjelaskan, pelibatan masyarakat lokal memang sangat penting agar roda ekonomi bisa lebih dirasakan dampaknya. Kedepannya, ia akan mendorong seluruh Desa bisa melakukan hal yang sama, terlebih ada anggaran ketahanan pangan yang bisa menjadi sumber utama bahan pangan untuk program MBG ini.

BACA JUGA:
Forkopimda Pantau Hari Kedua Program Makan Siang Bergizi Gratis di Maros

“Kita bayangkan kalau semua desa melakukan hal yang sama. Saya yakin roda ekonomi kita di desa juga akan bergerak lebih maju. Nah bahannya juga akan disiapkan melalui Desa di program ketahanan pangan,” ujarnya.
Chaidir menegaskan program ini sejalan dengan instruksi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang mengharuskan ketahanan pangan desa untuk mendukung program makan bergizi gratis.
Ia juga menekankan untuk daerah-daerah terpencil, sedang dicari solusi agar program ini bisa segera berjalan.
“Apakah nanti dapurnya dipusatkan di desa atau ditangani oleh warga sekitar sekolah, itu akan kami lihat nanti,” katanya.
Apdesi memanfaatkan kantor desa sebagai dapur untuk menyiapkan makanan bergizi.
Ibu-ibu PKK desa juga dilibatkan dalam program ini untuk membantu proses penyediaan dan distribusi makanan.
“Kami mendorong agar seluruh kepala desa menggunakan potensi lokal yang ada di desa untuk mendukung program ini,” tambahnya.
Mantan Ketua DPRD Maros itu menyebut harga makanan yang disediakan juga sama dengan harga yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp10.000 per paket makan siang.
Menu yang disajikan juga sudah memenuhi standar gizi yang dibutuhkan oleh anak-anak.
“Kandungan gizi pada menu makan siang ini sudah tercukupi,” ujarnya.
Saat ini, kata dia, sudah ada 6.174 siswa dari 24 sekolah di Maros yang menerima manfaat dari program ini dan akan terus bertambah seiring kesiapan pemerintah daerah dan pusat.
Sementara itu, Sekretaris Apdesi Maros, Lenny Marlina, menambahkan pada tahap awal program ini, sebanyak 400 paket makanan bergizi telah dibagikan kepada siswa di SD 126 Inpres Kariango.
“Pada tahap awal, sebanyak 400 paket makanan bergizi telah dibagikan kepada siswa, dan kami berharap program ini dapat meluas ke sekolah-sekolah lainnya,” jelasnya.
Untuk bulan Ramadan, Apdesi juga tengah menunggu petunjuk teknis dari BGN (Badan Gizi Nasional) terkait pelaksanaan program makan bergizi gratis di bulan suci tersebut.