menitindonesia, TAKALAR – Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof. Fadjry Djufry, bersama Penjabat Bupati Takalar, Muhammad Hasbi, mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi secara daring melalui Zoom Meeting pada Selasa (4/2/2025).
Rakor yang dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian ini berlangsung di Rumah Jabatan Bupati Takalar.
Sejumlah pejabat hadir dalam pertemuan tersebut, termasuk Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Takalar. Rakor ini juga menjadi bagian dari kunjungan kerja Prof. Fadjry Djufry ke Kabupaten Takalar.
Dalam arahannya, Mendagri Tito Karnavian menegaskan pentingnya kerja sama erat antara pemerintah pusat dan daerah dalam pengendalian inflasi. Ia menekankan bahwa kestabilan harga dapat dijaga dengan memastikan distribusi barang tetap lancar serta kebijakan daerah yang selaras dengan strategi nasional.
“Kita harus memastikan bahwa setiap daerah memiliki langkah antisipatif yang kuat dalam mengendalikan harga, sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga,” ujar Tito.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, inflasi di provinsi ini menunjukkan tren positif pada Januari 2025. Inflasi bulan ke bulan (month-to-month) tercatat sebesar 0,75 persen, sementara inflasi tahun ke tahun (year-on-year) hanya 0,10 persen.
Salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap penurunan inflasi adalah kebijakan diskon tarif listrik sebesar 50 persen dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
“Kebijakan diskon listrik ini memberikan dampak signifikan bagi rumah tangga dan sektor usaha, sehingga bisa membantu menjaga stabilitas harga barang di pasaran,” kata Prof. Fadjry Djufry.
Selain itu, deflasi di sektor perumahan, udara, listrik, dan bahan bakar rumah tangga turut memberikan kontribusi sebesar 1,41 persen terhadap penurunan inflasi. Hal ini menjadi indikasi bahwa berbagai kebijakan yang diterapkan telah memberikan dampak positif bagi kestabilan ekonomi daerah.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulsel, Andi Muhammad Arsjad, menegaskan pihaknya terus mengantisipasi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan dan Idulfitri. Beberapa langkah yang diambil antara lain Gerakan Pangan Murah, operasi pasar, serta pemantauan harga secara berkala.
“Kami akan terus berupaya memastikan ketersediaan bahan pangan dengan harga yang stabil. Gerakan Pangan Murah menjadi solusi nyata untuk membantu masyarakat,” ujar Andi Muhammad Arsjad.
Selain itu, produktivitas sektor pangan juga menjadi perhatian utama dengan program penanaman serentak yang dimulai hari ini.
Selain membahas pengendalian inflasi, Rakor ini juga dirangkaikan dengan penandatanganan nota kesepakatan terkait kerja sama dalam pengawasan perizinan daerah yang digagas oleh Kementerian Dalam Negeri.
“Kami berharap kerja sama ini bisa meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam perizinan daerah, sehingga dapat menunjang pertumbuhan ekonomi yang lebih baik,” kata Muhammad Hasbi, Penjabat Bupati Takalar.
Melalui berbagai langkah strategis ini, Pemprov Sulsel optimis dapat menjaga stabilitas harga dan memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi, terutama menjelang momen-momen penting seperti Ramadan dan Idulfitri.