Tangkapan layar dari Video viral Petugas tiket di stasiun Mandai yang berdebat dengan penumpang.
menitindonesia, MAKASSAR – Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan (BPKA Sulsel) menyampaikan permintaan maaf atas insiden yang menimpa seorang balita di Stasiun Mandai, Kota Makassar. Anak tersebut sempat dilarang naik kereta karena tidak memiliki tiket, hingga akhirnya peristiwa itu viral di media sosial.
Insiden terjadi saat seorang ibu bernama Sri dan keluarganya melakukan perjalanan dari Stasiun Pangkajene menuju Mandai, melalui rute transit di Barru. Mereka telah membeli 30 lembar tiket dan tetap melanjutkan perjalanan meski tanpa tempat duduk.
Namun setibanya di Stasiun Mandai, petugas melarang seorang anak balita dalam rombongan itu untuk naik ke kereta lanjutan karena tidak memiliki tiket. Permintaan keluarga untuk membeli tiket tambahan ditolak, dengan alasan tiket sudah habis.
Lebih jauh, keluarga menuding petugas sempat melontarkan pernyataan tidak pantas dengan menyarankan agar anak “disimpan saja di stasiun”. Hal ini memicu kekecewaan dan kemarahan.
“Kami tidak bisa menerima saran untuk meninggalkan anak kami di stasiun. Ini perlakuan yang sangat menyakitkan,” tulis akun keluarga dalam unggahan yang viral di media sosial.
Setelah terjadi ketegangan, petugas keamanan akhirnya memperbolehkan mereka naik ke kereta tujuan Pangkep. Namun karena kereta sudah penuh, mereka memilih kembali ke Pangkajene menggunakan layanan transportasi daring.
Menanggapi kejadian itu, Kepala BPKA Sulsel, Deby Hospital, mengatakan bahwa peristiwa tersebut menjadi perhatian serius pihaknya.
“Kami menyesalkan ketidaknyamanan yang dialami penumpang. Kenyamanan dan keselamatan adalah prioritas utama dalam layanan kereta api,” ujarnya, Rabu (25/6/2025).
Deby menambahkan, hasil penelusuran internal menunjukkan bahwa petugas yang terlibat bukan pegawai PT KAI, melainkan karyawan dari PT Angkasa Pura Support (APS) yang ditugaskan di stasiun sebagai bagian dari tim pendukung operasional.
“Kami akan memberikan tindakan disiplin jika terbukti ada pelanggaran etika atau SOP. Kami juga telah meminta PT APS melakukan pembinaan dan evaluasi terhadap petugas tersebut,” tegasnya.
Sebagai langkah korektif, BPKASS akan menggelar pelatihan ulang (refreshment training) untuk seluruh petugas di wilayah Sulawesi Selatan guna memperkuat etika layanan dan standar hospitality.
BPKA Sulsel juga mengimbau masyarakat untuk mematuhi ketentuan tiket, termasuk untuk anak-anak, demi menjamin keselamatan dan kenyamanan bersama dalam perjalanan kereta api.