Sejarah Halloween, Dari Tradisi Kuno Bangsa Celtic hingga Budaya Populer Dunia

Ilustrasi Helloween
menitindonesia, JAKARTA – Setiap tanggal 31 Oktober, jutaan orang di berbagai belahan dunia merayakan Halloween dengan berbagai cara, mulai dari pesta kostum, hiasan menyeramkan, hingga tradisi trick or treat. Namun, sedikit yang tahu bahwa perayaan ini berakar dari ritual kuno bangsa Celtic ribuan tahun lalu.
Sejarah mencatat, Halloween berasal dari festival Samhain (dibaca: sow-in), yang dirayakan oleh suku Celtic di wilayah yang kini dikenal sebagai Irlandia, Skotlandia, dan Wales. Samhain menandai akhir musim panen dan awal musim dingin, yang diyakini sebagai waktu ketika batas antara dunia manusia dan roh menjadi tipis.
Pada malam itu, masyarakat menyalakan api unggun besar dan mengenakan topeng atau kostum menyeramkan untuk menakuti roh jahat yang dipercaya datang ke dunia manusia. Tradisi ini kemudian berkembang dan berpadu dengan perayaan Hari Semua Orang Kudus (All Hallows’ Eve) dalam tradisi Kristen Katolik pada abad ke-8. Dari sinilah nama “Halloween” berasal, yaitu bentuk pendek dari All Hallows’ Evening.

BACA JUGA:
Peristiwa Sejarah 3 Oktober: Reunifikasi Jerman yang Mengubah Dunia

Memasuki abad ke-19, imigran asal Irlandia dan Skotlandia membawa tradisi Halloween ke Amerika Serikat. Di sana, perayaan ini berubah menjadi lebih bersifat budaya dan hiburan, bukan lagi ritual keagamaan. Anak-anak mulai mengenakan kostum dan berkeliling rumah tetangga untuk meminta permen — tradisi yang dikenal dengan istilah trick or treat.
Kini, Halloween menjadi salah satu perayaan populer di dunia, terutama di Amerika Serikat, Kanada, Inggris, dan beberapa negara Eropa. Industri hiburan pun ikut memanfaatkannya, dengan munculnya berbagai film, dekorasi, dan produk bertema horor setiap akhir Oktober.
Meski begitu, bagi sebagian masyarakat, Halloween tetap memiliki makna spiritual. Di beberapa tempat di Irlandia dan Skotlandia, ritual Samhain masih dilakukan dalam bentuk modern, sebagai wujud penghormatan kepada leluhur dan alam semesta.
Perayaan Halloween juga mulai dikenal di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, terutama di kota besar. Mall, kafe, dan tempat hiburan kerap mengadakan pesta kostum bertema seram, menandakan bahwa tradisi berusia ribuan tahun itu kini telah menjadi bagian dari budaya global.
“Halloween bukan sekadar perayaan seram, tapi juga simbol perubahan musim, kebersamaan, dan penghormatan pada sejarah,” ujar sejarawan budaya, dikutip dari berbagai sumber.