menitindonesia, MAKASSAR – Kota Makassar kembali mencatat prestasi di tingkat nasional. Tahun 2025, Makassar resmi menyandang predikat Kota Sehat dari Kementerian Kesehatan RI melalui penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat (KKS).
Lebih membanggakan lagi, Makassar berhasil meraih penghargaan Swasti Saba Wiwerda, kategori menengah dalam penilaian KKS.
Pencapaian ini menjadi lompatan signifikan setelah pada 2023 Makassar hanya berada di level dasar, yakni Swasti Saba Padapa. Di bawah kepemimpinan Wali Kota Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham, Makassar dinilai berhasil meningkatkan kualitas lingkungan hidup, kesehatan masyarakat, serta pengelolaan kawasan berkelanjutan.
BACA JUGA:
Pemkot Makassar Raih Penghargaan BI Chapter Award 2025 untuk Digitalisasi Layanan Publik
Penghargaan tersebut diterima secara daring oleh Kepala Dinas Kesehatan Makassar, dr. Nursaidah Sirajuddin. Selanjutnya, penghargaan ditunjukkan kepada Ketua TP PKK Makassar, Melinda Aksa sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi lintas sektor.
Kategori Swasti Saba sendiri terdiri dari empat tingkatan: Padapa, Wiwerda, Wistara, hingga peringkat tertinggi Paripurna. Tahun ini, Makassar naik satu tingkat dengan meraih Wiwerda.
Penghargaan Swasti Saba Wiwerda diberikan karena Makassar dinilai mampu memenuhi sembilan tatanan dan 136 indikator Kota Sehat. Makassar juga menjadi satu dari 41 kota/kabupaten di Indonesia yang layak menerima pengakuan tersebut.
dr. Ida, sapaan akrab Kepala Dinas Kesehatan, mengatakan capaian ini tidak lepas dari kerja sama seluruh elemen, mulai dari Tim Pembina Kota Sehat, Forum Kota Sehat, OPD penanggung jawab tatanan, Forum Komunikasi Kecamatan Sehat, Pokja Kelurahan Sehat, hingga masyarakat.
“Prestasi ini menjadi bukti keseriusan Kota Makassar dalam menghadirkan kualitas hidup yang lebih baik bagi seluruh warga,” ujarnya, Selasa (2/12/2025).
Menurutnya, penghargaan ini sekaligus menjadi motivasi untuk menjaga keberlanjutan program Kota Sehat di semua lini. Pemerintah Kota Makassar menargetkan peningkatan status menuju Swasti Saba Wistara pada penilaian 2027, bahkan mengincar level tertinggi, Paripurna.
“Dengan kerja berkelanjutan dan kolaborasi lintas sektor, optimisme menuju Wistara semakin kuat,” tutup dr. Ida.
