Pilgub Sultra 2024 Tanpa Petahana, Bahtiar Maddatuang Jadi Idola Baru

Bahtiae Maddatuang - Idola Baru Sultra di Pilgub 2023

Dinamika politik Sulawesi Tenggara – Memang beda dengan provinsi lain. Pemilihan Gubernur, masih tiga tahun lagi. Namun, percakapan calon gubernur pasca Alimasi, ramai diperbincangkan. Seolah-olah, suksesi gubernurnya sudah akan belangsung.
menitindonesia.com, KENDARI – Gubernur Sulawesi Tenggara Alimasi, dipastikan, paling lama jabat gubernur hanya sampai tahun 2023. Ali sudah tidak bersyarat maju sebagai calon gubernur nanti. Dia sudah dua kali menduduki jabatan gubernur. Undang-undang membatasinya: maksimal dua kali saja.
Nah. Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun 2024, dipastikan tanpa calon petahana. Diprediksi, akan muncul figur baru memperebutkan kursi 01 Provinsi yang dikenal kaya kandungan nikelnya itu.
Dosen muda Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Haluleo, Dr. Arsip Putera, memprediksi jika Pilgub 2024 nanti akan ramai. Arsip bilang, selain mantan kandidat Pilgub 2018, figur yang santer dibicarakan adalah sosok Wakil Gubernur Alimasi sekarang, Lukman Abunawas. Selain dia Wagub, dia juga mantan Bupati Konawe dua periode.
Ada juga nama mantan Bupati Kolaka Utara yang populer, Rusda Mahmud. Dia juga ikut Pilgub 2018, namun kalah oleh Alimasi yang berpasangan dengan Lukman Abunawas. Arsip, memperkirakan mereka bakal turut dalam suksesi gubernur 2023.
Yang menarik, kata Dr. Arsip Putera, munculnya figur baru yang banyak diendorse oleh kalangan milenial, yakni Bahtiar Maddatuang.  Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta STIE AMKOP Makassar itu, menjelma menjadi idola Sulawesi Tenggara.
Arsip bilang, prestasi Bahtiar Maddatuang mengelolah STIE AMKOP menjadi salah satu kampus manajemen dan bisnis top di Indonesia Timur, membuat namanya mencuat dan diidolakan kalangan milineal sebagai tokoh muda yang layak maju di Pilgub Sultra 2023.
Lanjut, Arsip Putera menuturkan, Bahtiar Maddatuang adalah rektor termuda, usianya baru berkisar 37 Tahun, memiliki pengalaman memimpin perguruan tinggi, memiliki jejaring internasional dan ditokohkan sebagai anak muda berprestasi. “Dia juga memiliki basis suara sebagai tokoh muda Konawe,” ujar Arsip.
Memang, jika dicermati geopolitik Sultra, setiap pertarungan Pilgub, selalu mengakomodasi kepentingan daratan dan kepulauan. Denny, salah satu ASN Pemkot Bau-Bau, bilang jika calon gubernurnya dari Konawe, Kolaka atau Kendari (daratan), maka wakilnya harus dari kepulauan: Muna atau Buton.
“Begitupun sebaliknya, ini karena basis penduduk tersebar massif di dua area tersebut, pulau dan daratan,” ujar Deny.
Deny tak menampik, jika sosok Bahtiar Maddatuang disebut sebagai figur baru yang saat ini menjelma jadi idola masyarakat Sultra. “Nama Bahtiar Maddatuang sering dibicarakan dan disukai banyak orang, terutama anak muda, karena memiliki prestasi sebagai rektor termuda yang berhasil,” kata Deny. #andiesse