Spritual – Penghasilan UAS dari kanal YouTube miliknya, sebulan mencapai 400 juta. Duit itu ia pakai beli sembako dan dibagikan kepada warga yang membutuhkan. Tarifnya memenuhi undangan ceramah, ternyata tidak dipungut biaya alias gratis.
menitindonesia.com – Pendakwah paling top saat ini, adalah Ustaz Abdul Somad (UAS). Ia sering mengisi ceramah dibeberapa daerah di Indonesia. Sebagai salah satu ustaz kondang, banyak orang yang penasaran dengan tarif UAS saat mengisi ceramah.
UAS menjawab rasa penasaran publik mengenai honornya. UAS bilang dirinya selama ini tak pernah memasang tarif untuk berdakwah.
“Setiap kali ada yang bertanya ‘ustaz, honornya berapa?’, saya tegaskan saya tak pernah pasang banderol. Maka jika ada yang mau undang, undanglah tanpa menanyakan banderol,” ujar UAS seperti dilansir dari Hops.id.
Lanjut UAS, memang seharusnya pendakwah yang mendatangi jamaah karena mereka sudah mau berkumpul. “Mengumpulkan orang lain saja sudah cukup, kita tinggal datang, tak usah gusar,” lanjutnya.
Memiliki banyak follower (pengikut), UAS mengaku setiap hari ada saja yang mengundang dirinya untuk berceramah. Saking banyaknya tawaran, UAS terpaksa harus menolak sejumlah panggilan lantaran jadwalnya berbenturan dengan undangan lain.
“Jika ada orang yang mengundang, saya jadwalnya tidak melompat-lompat. Saat saya sudah penuhkan (satu undangan), saya penuhkan (undangan) yang lain tanpa bertanya siapa yang mengundang itu. Saya menyampaikan ini untuk meluruskan dugaan ‘kok saya dapetnya bulan ini? Kok saya bulan itu?’ begitu kira-kira,” ujar UAS menjelaskan.
Tak hanya berceramah secara langsung, UAS juga berdakwah secara digital. Hal itu telah dilakukan pria 43 tahun ini sejak satu tahun terakhir, seperti dilansir dari kanal Youtube Ulama Daily Life.
UAS membagikan dakwahnya secara digital melalui kanal Youtube miliknya. Akun tersebut kini telah memiliki 1,3 juta pengikut, dan masih akan bertambah.
Ditanya penghasilannya melalui Youtube, UAS bilang, setahun terakhir, pemasukannya capai Rp400 juta. Uang tersebut, ia sumbangkan seluruhnya untuk pihak-pihak yang membutuhkan.
“Saluran Youtube yang baru saya urus sendiri selama setahun ini, kurang lebih menerima sekitar Rp400 juta dan duitnya habis untuk beli sembako lalu dibagi tiap bulan untuk fakir miskin,” ujarnya.
Menurut pengakuan UAS, kanal Youtube miliknya itu memiliki dua fungsi utama. Pertama, untuk menyebarkan ilmu atau ajaran Islam. Dan sebagai ‘wadah’ bagi para jamaah untuk turut menyumbang sebagian hartanya.
Untuk fungsi yang kedua bisa terjadi, kata UAS, sebab bagi orang yang menyaksikan video di kanal Youtube resminya maka sama saja telah menyumbang sejumlah uang. Uang tersebut nantinya diteruskan ke pihak-pihak yang membutuhkan.
“Jadi kalau bapak dan ibu semua menonton video pengajian saya, itu sama dengan kalian membeli sembako untuk mereka yang membutuhkan. (Kalau tidak percaya) coba tanya tim media langsung dan yayasan kalau itu (hasilnya) habis dibagikan ke fakir miskin,” ujarnya. (ali amin)