Herlina Amin Noor: Appi Memiliki Kecerdasan Intelektual, Emosional dan Spiritualnya Unggul

Munafri Arifuddin saat berada di RS Siloam menunggui Musjaya yang sedang menjalani operasi pasca ditikam. (Foto: Istimewa/Tim)
Pemimpin paripurna – Pemimpin harus memiliki tiga kecerdasan: kapasitas intelektual, cerdas emosi dan spiritualnya bagus. “Appi memiliki ketiga kecerdasan itu. Ia bisa menjadi Walikota sekaligus pemimpin yang paripurna,” kata Herlina Amin Noor.
menitindonesia, MAKASSAR- Banyak orang pintar tapi tidak cerdas emosi. Ada yang cerdas emosi tapi tidak memiliki spiritual yang bagus. “Jika memiliki ketiga kecerdasan tersebut, maka dia bisa dikategorikan sebagai orang yang berkepribadian,” kata Herlina Amin Noor, salah seorang Fungsionaris Partai Demokrat Provinsi Sulawesi Selatan, Selasa (10/11/2020).
Herlina Amin Noor  mengaku mengamati penampilan kandidat walikota dan wakil walikota Makassar saat debat kandidat di studio Kompas Tivi, melalui Youtube, Sabtu (7/11), kemarin. Ia bilang, hanya Munafri Arifuddin yang tampil paripurna.
Appi – begitu Munafri biasa disapa – pada saat debat, menurut amatannya, sangat menguasai materi debat. Kecerdasan Intelengensia Appi jauh berada di atas kandidat yang lain dari segi penguasaan materi. “Appi mengurai visi misinya tanpa melihat konsep. Penyampaiannya pun sistimatis,” ujar dia.
Menurutnya, tak hanya pada penguasaan materi juga pada kecerdasan emosional. Ia menilai Appi tidak berlebih-lebihan dan menghargai pendapat orang lain saat berdebat.
Ia mencontohkan, dalam debat, Appi memberikan pertanyaan yang wajar dan tidak menyulitkan pasangan lain. “Dia mampu memahami orang lain dan memahami dirinya. Ini menandakan, Pak Appi memiliki kecerdasan emosional,” lanjut Herlina.
“Saat mendengar kabar, salah seorang Tim Appi-Rahman, Musjaya, ditikam di arena debat,  kelihatan dari raut wajahnya dia bersedih, tapi dia bisa memanage kesedihannya itu. Malah pada sesi close in statement, Appi justru memanfaatkan waktunya untuk menyampaikan himbauan kepada pendukungnya agar tetap tenang dan tidak melakukan aksi balas dendam,” kata dia.
Herlina mengaku simpatik dengan Appi, karena menyarankan agar Pilkada Makassar dilaksanakan secara damai, dan memohon agar semua pihak menciptkan suasana tenang dan tetap kondusif di masa Pilkada.
“Himbauannya itu menunjukkan jati diri Appi sebagai orang sabar dan tidak egois. Padahal, saat itu dia bersedih, dan mungkin marah karena orang kepercayaannya ditikam orang tak dikenal,” ungkap Herlina.
Menurut Pimpinan salah satu Perguruan Tinggi Swasta itu, ke depan Makassar mesti dipimpin oleh orang yang tak hanya pintar, tapi seorang pemimpin yang paripurna.
“Kalau orang pintar di Makassar sangat banyak, tapi yang kurang adalah pemimpin yang berkarakter. Saya melihat hanya Appi yang punya bakat menonjol sebagai pemimpin. Dia bisa memimpin orang karena dia memiliki kecerdasan emosional dan spiritual,” kata Herlina.
Soal pilihan warga Makassar di Pilkada, ia menyarankan agar warga Makassar cerdas dalam memilih pemimpin.
“Pak Appi sudah sangat layak dijadikan pemimpin. Dia paripurna, bertanggungjawab, peduli dan tidak punya agenda untuk dirinya. Dia tunggui Musjaya di RS saat dioperasi sampai tengah malam. Saya tidak yakin calon lain bisa melakukan seperti Appi kalau ada Timnya yang kena musibah,” ucapnya. #tim