Hj. Suhartina Bohari - ingin membuktikan bahwa perempuan juga bisa. (Foto: Istimewa).
Sempat berpikir berhenti berpoilitik – Ia ingin kembali mengurus dapur, anak dan keluarga saja. Tapi panggilan jiwanya tak bisa dibendungnya. Ia harus tetap berpolitik. Lalu ia pun membangun komitmen bersama Chaidir Syam sebelum menjadi paket pasangan calon. Kini, Hati Kita Keren berada di posisi top survei, jauh di atas kandidat lainnya.
menitindonesia, MAROS – Calon wakil bupati Maros nomor urut 2, Hj. Suhartina Bohari mengungkap ketertarikanya menjadi wakil bupati Maros, setelah ia melihat berbagai persoalan perempuan yang tak pernah sampai di tangan pengambil kebijakan.
“Selama ini, masalah perempuan dan anak hanya sampai di DPRD saja,” kata Suhartina pada acara poscast, Fajar Online, Senin, (9/11), pagi.
Ia menilai, potensi perempuan tidak boleh diabaikan di politik saat ini. Dari segi jumlah, kata Suhartina, jumlah perempuan lebih banyak dari kaum laki-laki. “Ini bisa dilihat dari jumlah pemilih perempuan yang mencapai 51 persen. Lebih banyak dari pemilih laki-laki yang hanya 49 persen,” ucap Tina – begitu biasa Suhartina dipanggil.
Selain itu, Tina juga bilang, dalam sejarah perpolitikan di Kabupaten Maros, belum pernah perempuan mengambil peran penting di struktur kekuasaan pemerintah daerah. “Saya ingin membuat sejarah di Maros, sebagai perempuan pertama yang menduduki jabatan wakil bupati. Dan ini yang pertama dan satu-satunya pasangan calon yang menggandeng perempuan di Pilkada Maros. Saya yakin bisa,” kata dia.
Setelah memikirkan untuk maju di Pilkada, Tina pun bergerak melakukan sosialisasi. Benar, dia satu-satunya perempuan yang serius maju bertarung di Pilkada Maros 2020. Pun beberapa bakal calon membangun komunikasi politik dengannya, termasuk A. Harmil Mattotorang, mengajaknya berpasangan. Tina mengaku, kalau ia tidak pernah berpikir akan berpasangan dengan Chaidir Syam.
“Setelah satu per satu bakal calon teralienasi dan persoalan dukungan partai, akhirnya saya memutuskan akan maju bersama kak Chaidir,” ungkap Tina.
Tina mengaku menyepakati komitmen sebelum menetapkan keputusannya menjadi calon pendamping Chaidir di Pilkada. Salah satu komitmennya yang paling utama, ialah urusan pemerintahan akan dibahas berdua antara bupati dan wakil bupati tanpa dicampuri pihak lain.
“Tak boleh ada pihak lain yang mencampuri urusan bupati dan wakil bupati di pemerintahan, termasuk orang dekat kita. Komitmen tersebut disepakati dan kami pegang teguh,” katanya.
Soal komitmennya bersama Chaidir Syam, Tina mengaku tak meragukannya. Ia bilang, antara dirinya dengan Chaidir Syam sudah saling mengenal dan tidak saling meragukan, karena 10 tahun bersama di DPRD Maros.
“Kami sudah saling kenal dan tahu watak masing-masing. Jadi kami saling percaya, dan yakin bisa langgeng bekerjasama,” ucapnya. #andiesse