Jadi Saksi di PN Tipikor, Jumras: Saya Pernah Dipertemukan Oleh Andi Sumardi Dengan Terdakwa, Saya Ditawari Uang Rp200 juta

Eks Karo Pembangunan Pemprov Sulsel, Ir Jumras. (Foto: ist_menit)

menitindonesia, MAKASSAR – Mantan Kepala Biro Pembangunan Pemprov Sulsel, Jumras, mengungkapkan ia pernah dipertemukan dengan terdakwa Agung Sucipto oleh Andi Sumardi Sulaiman, kakak kandung Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.
Fakta mengejutkan ini, diungkap Jumras saat diperiksa sebagai saksi pada lanjutan persidangan kasus dugaan suap proyek infrastruktur di Sulsel dengan terdakwa pengusaha Agung Sucipto di Pengadilan Tipikor Makassar, Kamis (24/6/2021).
Pada kesaksiannya di depan majelis hakim, Jumras menyebut bahwa Andi Sumardi ikut mengatur kontraktor minta proyek infrastruktur di Pemprov Sulsel.
“Saya pernah ditelepon Andi Sumardi untuk dipertemukan dengan terdakwa Agung Sucipto, dan pada pertemuan itu, sempat membahas pengerjaan proyek jalan,” ungkap Jumras.
Saat dicecar hakim apakah Andi Sumardi Sulaiman yang dimakdsud adalah juga kakak dari Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman atau saat ini menjabat sebagai pelaksana tugas gubernur? Jumras pun mengiyakan.
“Iya, kakak Pak Plt gubernur. Sekarang menjabat sebagai Kepala Bapenda Sulsel,” ucap Jumras dalam persidangan yang digelar di ruang sidang Harifin Tumpak.
Jumras menjelaskan kalau Andi Sumardi merupakan orang yang mempertemukannya dengan terdakwa Agung Sucipto.
Awalnya, Jumras mengaku pertemuan yang mereka lakukan tidak pernah membahas proyek. Namun, setelah beberapa kali pertemuan Sumardi mengajak Jumras bertemu di barbershop, jalan Bau Mangga, Makassar.
“Itu pas di barbershop, tiba di sana kami dijemput oleh Andi Irfan Jaya, yang punya barbershop. Kami naik ke atas (lantai dua), tidak lama setelah itu ada datang Ferry Tenriadi dan Agung Sucipto,” jelasnya.
Agung dan Ferry meminta Jumras untuk membantu mereka memenangkan proyek jalan di Sinjai-Bulukumba dan Sidrap-Soppeng.
“Terus bicara, bicara-bicara, Agung mengarah mau dimenangkan tender di Bulukumba, dan Ferry mau dimenangkan di Sidrap-Soppeng,” ungkapnya.
Agung Sucipto beralasan, jika ia pernah membantu Prof-Andalan saat Pemilihan Gubernur Sulsel.
“Dia ngotot, karena merasa pernah membantu waktu Pemilihan Gubernur, jadi saya katakan ini proyek terbuka, silahkan ikut lelang saja. Jadi saya bilang, silahkan ajukan saja di ULP,” katanya.
Proyek yang diinginkan oleh Agung Sucipto yaitu Palampang Munte Bontolempangan, merupakan jalan provinsi penghubung antara Sinjai dan Bulukumba, menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK). Namun, Jumras mengaku terus menolak tawaran tersebut.
“Agung dan Ferry tawari saya uang Rp200 juta. Tapi saya bilang jangan pak ikut lelang saja,” klaim Jumras. (roma)