menitindonesia, MAKASSAR – Sejumlah pengusaha Hotel dan jasa catering penyedia jasa konsumsi untuk pasien Covid-19 mendatangi Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, untuk menagih hutang pemprov yang belum terselesaikan terkait Program Duta Wisata Covid dan jasa konsumsi pasien Covid-19, pada Jumat (9/7/2021).
Sesuai pantauan, penyelenggara Program Duta Wisata Covid yang hadir di kantor Gubernur, masing-masing perwakilan dari Hotel Swissbell, Hotel Maxone, Hotel Raising, Hotel Dalton, Hotel Traveler, Hotel Grand Sayang dan para rekanan penyedia jasa catering, yakni NewSaiyo Catering, Balla Kanrejawa, Natasha Catering, Cahaya Abadi, Narsa Catering, Arumahira Catering dan Catering Melati.
Mereka bermaksud menemui Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (Sekprov) Abdul Hayat Gani untuk mempertanyakan kepastian kapan hutang Pemprov Sulsel kepada hotel dan penyedia jasa konsumsi Wisata Covid dibayarkan. Namun, Hayat Gani tidak berada di tempat, sehingga rombongan tersebut menemui Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Pemprov Sulsel, Muhammad Firda.
Asisten II Muhammad Firda menerima mereka di tangga naik Kantor Gubernur Sulsel, Jalan Urip Sumiharjo, Makassar. Juru bicara pengusaha, Vita Fachrul, menyampaikan maksud kedatangan mereka untuk menanyakan kepastian pembayaran tagihan Hotel Wisata Covid dan jasa konsumsi untuk pasien Covid 19.
“Kami sudah tanda tangan kuitansi pembayaran di Badan Keuangan dan Asset Daerah (BKAD) Pemprov. Tapi menurut BKAD semuanya sudah selesai, sisa menunggu perintah untuk membayar kami. Setidaknya kami minta kejelasan kapan kami dibayarkan,” kata Vita yang juga adalah pemilik usaha Newsaiyo Catering itu.
Muhammad Firda tidak bisa memberikan jawaban yang memuaskan bagi mereka kecuali meminta para pengusaha hotel dan catering itu bersabar dan menunggu keputusan pimpinan, dalam hal ini Sekprov Abdul Hayat Gani dan Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman.
Vita lalu menjelaskan, bahwa mereka sudah empat bulan tidak dibayarkan tagihannya dan mereka sudah didesakĀ distributor-distributor kapan kepastian pembayarannya.
“Sudah empat bulan kami tidak dibayar. Nominalnya macam-macam. Kami sudah empat kali dipanggil Inspektorat, sudah diperiksa BPK, selesai semuanya, tidak ada masalah,” kata Vita mewakili rekannya yang lain.
Lebih lanjut, Vita mengatakan para pengusaha cetering sangat berterimakasih kepada Pemprov Sulsel karena telah menggandeng usaha catering di Makassar dalam program wisata Covid kemarin.
“Karena Pemprov kami masih bisa tetap bertahan di tengah pandemi, dan memperkerjakan banyak karyawan, sangat membantu penyediaan lapangan pekerjaan,” ucapnya.
Sementara itu, Sekprov Sulsel Abdul Hayat Gani, dikonfirmasi terkait adanya tunggakan hotel dan jasa catering untuk program wisata covid, mengatakan pihaknya akan segera mencari tahu prosesnya melalui Badan Penanggulangan Bencana Daeragh (BPBD) Sulsel dan BKAD.
“Hingga saat ini, saya belum tahu sejauh mana prosesnya, nanti kami tanyakan dulu ke BPBD dan BKAD,” pungkasnya. (roma).