Berdiskusi dengan Para Pengeritiknya di WAG Alumni Unhas, Danny Pomanto Disejajarkan Walikota Paris

Walikota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto. (Foto: ist_menit)

menitindonesia, MAKASSAR – Walikota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto, meladeni para pengeritiknya berdiskusi panjang di Group WhatsApp (WAG) Alumni Unhas, Rabu (14/7/2021), hingga tengah malam.
Danny menjawab semua kritikan yang mempertanyakan manfaat kerja-kerja Tim Detektor Covid-19 yang turun mendata kondisi kesehatan warga di tingkat RT/RW di Kota Makassar di masa pandemi ini.
Sebelumnya, Alumni Unhas yang tinggal di Meulborne, Australia, Farid Ma’ruf Ibrahim, menyoal tindak lanjut terkait hasil pendataan tim yang menemukan sebanyak 4.941 warga yang mengalami saturasi di bawah angka 90 persen dan suhu badan di atas angka 38 derajat.
“Saya tanggapi kebijakannya. Yang terlihat tidak dipersiapkan dengan antisipasi tindak lanjut segera, seperti dikhawatirkan para ahli kesehatan masyarakat di grup ini?” tulis Farid,
Menanggapi komentar Farid itu, Danny langsung menjawab: “Tabe Pak Faried, Pemkot Makassar sedang mempersiapkan Covid Hunter untuk bergerak men PCR ke 5000 orang dengan saturasi rendah,” ujar Danny dalam komentarnya.
Lebih lanjut, Danny bilang, mestinya temuan seperti ini justru disyukuri, karena kalau tidak bisa, bisa dikatakan takabur. “Disyukuri karena ini tidak pernah dibayangkan sebelumnya,” katanya.
Setelah mendapat jawaban dari Danny, Farid menulis komentar pada keterangan Walikota Makassar dua periode itu, “Terima kasih penjelasannya Mr Mayor!”
Menyimak jawaban Danny, Alumni Unhas yang juga merupakan pengacara kondang, Amirullah Tahir SH, pun memberikan komentar.
“Nah, sudah jelas sejelasnya, pasti Pak Walikota sudah memikirkan langkah-langkah selanjutnya. Salama’ ki Pak Wali, selamat bekerja. Tetap jaga kesehatan, Makassar butuh pemimpin yang smart dan inovatif seperti pak DP,” tulis Amirulah.
Pada room chat yang sama, Darwis Ismail juga mempertanyakan penjelasan Danny Pomanto mengenai penerapan barcode. “Bisa kanda jelaskan sedikit pernyataan di videonya yang akan menerapkan barcod di mall mohon petunjuk?” tanya Darwis.
Pertanyaan Dawris Ismail itu, pun langsung ditanggapi oleh Danny secara panjang lebar dengan menjelaskan manfaat QRCODE (Barcod).
“QRCODE akan berfungsi menjadi platform pribadi setiap orang, di samping data kependudukan, juga data kesehatan dan data ekonomi, hal yang baru juga karena Makassar akan menjadi kota pertama yang akan menerapkan DIGITAL ADRESS (kesepakatan dengan Dirjen Dukcapil),” ujar Danny.
Dia juga mengungkapkan QRCODE nanti akan diaktifkan setelah dideteksi oleh Detektor dan bagi warga yang tidak mau dideteksi oleh detektor, kata dia, Pemkot juga sudah menyiapkan aplikasi deteksi mandiri.
Adapun manfaat dari QRCODE ini, kata Danny, untuk mengukur secara otomatis indeks kepatuhan terhadap protokol kesehatan (IKPK). “Kalau form lengkap akan otomatis QRCODE aktif, tabe, jadi semua sudah direncanakan,” tulis Danny.
Mendapat penjelasan Danny, sejumlah Anggota WAG pun aktif memberikan komentar dan apresiasi terhadap program Walikota Makassar itu.
Andi Ilham Paulangi, menuliskan komentarnya yang juga mengapresiasi langkah yang dilakukan Pemkot. Ilham paulangi menulis komentar:
“Kalau sudah bicara bigdata, itu sudah setengah dari keberhasilan Pak Wali, artinya Pak Wali benar-benar mau mengambil keputusan yang tepat. Publik menunggu kehandalan program ini,” tulis Ilham Paulangi.
Selain Ilham, juga pakar sosiologi Univeristas Hasanuddin Dr Sawedi Muhammad, memberikan komentar dan saran kepada Danny. “Iye terlalu banyak informasi yang simpang siur. Saran kalau bisa, imformasi mengenai MR (Makassar Recover, red) ini dari satu pintu melalui jubir yang terlatih,” tulis Sawedi.
Penjelasan Danny di WAG Alumni Unhas nampaknya memuaskan peserta diskusi malam itu yang selama ini mengeritik keras terkait tim detektor dan program MR.
Setelah adanya penjelasan yang kadang diselingi guyon itu, Alumni Unhas, Jabal Nur, pun menulis komentarnya. “Pak DP (Danny Pomanto, red) sudah sejajar dengan walikota Paris!” ujarnya. (roma)