Cek Sistem Digitalisasi Lelang Proyek Pemprov Sulsel, Ketua Komisi D: Ini Terobosan Yang Hebat

Ketua Komisi D DPRD Provisnsi Sulsel, Rahman Pina dan Anggota Komisi D Ady Ansar saat berkunjung ke Biro Pengadaan Barang dan Jasa Pemprov Sulsel. (Foto: ist)
menitindonesia, MAKASSAR – Ketua Komisi D DPRD Sulsel, Rahman Pina, mengecek sistem digitalisasi dalam pengadaan barang dan jasa Pemprov Sulsel di kantor gubernur, Jumat (13/8/2021), pagi kemarin.
“Dengan sistem digitalisasi ini, pokja bekerja independen, transparan dan menutup kemungkinan adanya permainan dalam menentukan pemenang tender. “Dalam menentukan anggota pokja pun dilakukan secara acak lewat komputer,” kata Plt Kabiro Pengadaan Barang dan Jasa Pemprov, Andi Bakti Haruni, menjelaskan kepada Rahman Pina.
Dalam kunjungannya ke kantor biro pangadaan barang dan jasa, Rahman Pina didampingi Anggota Komisi D, Ady Ansar. Legislator fraksi Nasdem ini mengecek satu persatu perangkat sistem digitalisasi yang mulai diberlakukan sejak era Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.
“Pak Plt Gubernur, membuat terobosan baru. Dan saya kira ini penting agar ke depan semua pengusaha pengadaan barang-barang jasa ikut terlibat secara terbuka,” ujar Ady Ansar
Sementara itu, Rahman Pina mengatakan, Komisi D DPRD yang membidangi infrastruktur ini, akan terus melakukan pemantauan dan pengawasan untuk memastikan sistem lelang pengadaan barang dan jasa milik pemerintah provinsi, agar berjalan sesuai aturan, jauh dari praktek curang yang berpotensi menimbulkan korupsi.
“Kegiatan pengawasan ini dilakukan secara berkala untuk mengawal system pengadaan barang dan jasa melalui digitalisasi berfungsi maksimal menuju Sulsel yang lebih baik. Hal ini kami lakukan sebagai wujud dukungan komitmen kerja sama dengan Korsubgah KPK dalam mengawal pemerintahan lebih baik,” ujarnya.
Dalam kunjungan ini, Ketua Komisi D memberikan dukungan kepada Kabiro Dan semua pokja agar tidak terpengaruh atas kemungkinan adanya intervensi dari berbagai terkait pengadaan barang dan jasa.
“Adanya sistim seperti ini, membuat kita masuk dalam zona integritas dalam melaksanakan tugas pelayanan. Sekali lagi, ini terbosan hebat!” pungkasnya. (roma)