Ganjar Beri Isyarat Gandeng Tokoh Bugis-Makassar di Pilpres 2024: SYL Atau AAS?

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. (Foto: Ist)

menitindonesia, MAKASSAR – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengaku tertarik dengan karakter kemimpinan dari tanah Bugi-Makassar.
Ganjar mengatakan, dirinya sangat senang mengenakan songkok recca khas suku Bugis-Makassar. Menurutnya, songkok recca tak hanya berfungsi sebagai penutup kepala, tapi juga memiliki makna tersembunyi, yakni menggambarkan kemuliaan pemimpin Bugis-Makassar yang menggunakannya.
“Saya sangat senang menggunakan songkok khas suku Bugis-Makassar ini. tidak hanya menutupi kepala, ada maknanya, yakni kemuliaan bagi orang Bugis-Makassar,” kata Ganjar sambil menunjukkan hadiah songkok Bugis saat merayakan ulang tahunnya di Puri Gede, Rumah Dinasnya di Semarang, Rabu (28/10/2021), kemarin.
Penggiat Kebudayaan di Tamalanrea, Syamsir Anchi, menafsirkan hadiah songkok Bugis-Makassar yang dikenakan Ganjar Pranowo itu, sebagai sinyal akan berpasangan dengan tokoh dari tanah Bugis-Makassar pada Pilpres 2024, mendatang.
“Ganjar memahami kalau keberuntungannya di Pilpres 2024 nanti, ia harus bersama tokoh dari tanah Bugis-Makassar, dengan itu ia mudah memenangkan Pilpres 2024,” kata Syamsir Anchi saat di temui di Tamalanrea, Makassar, Sabtu (30/10/2021).
Tak hanya itu, Anchi juga mengatakan, SBY dan Jokowi memenangkan Pilpres pada periode pertamanya karena dia bersama tokoh Bugis, Jusuf Kalla.
“Sinyal ini serius. Ganjar ini mengerti geopolitik di Nusantara, apalagi dia harus jeli karena survei elektabilitasnya sudah di puncak mengungguli Prabowo,” ucapnya.
Untuk saat ini, salah satu dedengkot Aktifis era 98 ini menyebut, tokoh Bugis-Makassar yang paling berpeluang dilirik di Pilpres nanti, ujar Anchi, hanya dua orang saja, yakni Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) atau mantan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (AAS).
“Ketokohan SYL memang lebih menonjol, namun figur AAS memiliki kelebihan, dia didukung Haji Isam di Kalimantan, duitnya banyak. Juga bisa mengambil suara di pulau borneo, kalau SYL di Sulsel dan Papua. Tapi keduanya punya potensilah,” pungkasnya. (roma)