menitindonesia, MAKASSAR – Di sela-sela menghadiri Global Summit untuk membahas Sustainable Travel And Tourism, di Riyadh, Arab Saudi, Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyempatkan waktu bersua dan sarapan bersama mantan Sekjen PBB, Ban Ki-moon, yang juga sahabat lamanya, Kamis (1/12/2022), waktu setempat.
SBY mengatakan, dirinya dan Ban Ki-moon saling melepas rindu dan mengenang kebersamaan di waktu yang lalu, utamanya peran Indonesia dalam kerjasama internasional.
“Dari pertemuan yang akrab itu, saya juga menerima ucapan belasungkawa dari ibu Ban Ki-moon (sahabat baik Ibu Ani) atas berpulangnya istri tercinta,” kata SBY melalui keterangannya.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu juga menyinggung kebersamaannya dengan Sekjen PBB itu bermula ketika jadi tuan rumah COP 13 (Climate Change) di Bali tahun 2007. SBY mengenang, pertemuan tersebut nyaris gagal.
“Kami berdua menyemangati delegasi untuk terus bernegosiasi. Alhamdulillah konferensi dilanjutkan dan hasilkan ‘Bali Roadmap’ yang bersejarah,” kenang SBY.
Diketahui, pada COP 13 di Bali tahun 2007 itu, SBY menadapat kepercayaan sebagai Co-Chair High Level Panel PBB, karena berdasarkan penilaian PBB atas komitmen dan kesungguhan Indonesia untuk melakukan perubahan iklim dan menjalankan pembangunan yang berkelanjutan.
Selain itu, SBY juga mengenang akhir tugasnya sebagai Presiden Indonesia, di UNHQ New York atas dukungan Sekjen PBB Ban Ki-moon.
“Saya terima amanah untuk pimpin Global Green Growth Institute (GGGI) yang bermarkas di Seoul, Korsel. GGGI berorientasi pada pertumbuhan ekonomi yang adil dan ramah lingkungan,” ungkapnya.
SYB pun mengenang semua kebersamaannya dengan Ban Ki-moon. Menurutnya, kebersamaan mereka dalah tentang bagaimana kerjasama dan kemitraan global dapat dibangun secara efektif agar climate change dapat ditanggulangi dan pembangunan bangsa berorientasi pada substainable growth with equity. (roma)