menitindonesia, MAKASSAR – Pemilihan Ketua Asosiasi Kota (Askot) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Makassar menuai kritik dari pengamat olahraga Sumirlan yang menyebut ketua terpilih, Ahmad Susanto, tidak pantas dipilih karena merangkap jabatan sebagai Ketua KONI Makassar.
Ahmad Susanto merupakan satu-satunya calon yang mendaftarkan diri pada panitia, sehingga peserta Kongres memutuskan pemilihan ketua secara aklamasi pada Kongres Askot PSSI Makassar, di Hotel Santika, Jalan Sultan Hasanuddin, Senin (12/12/2022) kemarin.
“Saya ini mau pertanyakan ke Ketua KONI Sulsel dan pusat, apakah bisa merangkap jabatan Ketua KONI juga menjadi ketua Askot PSSI Makassar?” kata Sumirlan, dikutip dari pernyataannya di media online, Selasa (13/12/2022).
Bekas pemain PSM di masa lampau itu, juga bilang, siapa saja boleh menjadi Ketua Askot PSSI Makassar, asal tidak melanggar aturan dan tidak serakah.
Sumirlan menganggap, bahwa menjadi ketua Askot PSSI Makassar dan sekaligus sebagai Ketua KONI Makassar, merupakan rangkap jabatan dan melanggar aturan.
“Sebenarnya siapa saja mau jadi ketua Askot tidak masalah, yang penting tidak melanggar aturan dan tidak serakah. Jangan sampai semuanya tidak ada yang beres,” ujarnya.
Pernyataan Sumirlan yang dimuat di media online itu, menuai polemik. Owner Klub Sepakbola di Makassar, Phinisi FC, Yusran, meluruskan pernyataan Sumirlan itu. Menurutnya, apa yang disampaikan Sumirlan ini sama dengan piti kana-kanai bawana (asal ngomong) saja.
“Sumirlan ini piti kana-kana’i bawana, asal ngomong saja dia. Itu menandakan dia gagal paham dan tidak mengerti mana organisasi olahraga dan yang mana cabang olahraga,” ujar Yusran.
Menurutnya, hasil Kongres Askot PSSI Makassar yang menetapkan Ahmad Susanto sebagai Ketua terpilih, tidak ada pelanggaran di dalamnya, termasuk tidak ada rangkap jabatan.
“Askot PSSI merupakan wadah cabang olahraga sepakbola, sedangkan KONI organisasi olahraga yang menghimpun semua Cabor. Justru syarat menjadi Ketua KONI harus memegang salah satu cabang olahraga,” jelasnya.
Namun, Yusran mengaku memaklumi jika Sumirlan belum memahami aturan dan filosofi yang ada dalam organisasi olahraga, sehingga dia harus mempertanyakan sesuatu yang sesungguhnya sudah jelas.
“Iya kita maklumi kalau dia tidak paham, sebab ini memang soal wawasan dan kecerdasan. Kalau wawasan sempit, pasti sulit paham atau gagal paham yang mana cabor dan yang mana organisasi olahraga,” ucap Yusran.
Selain itu, Yusran menyampaikan, bahwa prestasi olahraga di Makassar di bawah kepemimpinan Ahmad Susanto selaku Ketua KONI Makassar mengalami kemajuan pesat.
“Indikatornya, program kerja KONI Makassar semua berjalan dan prestasi yang dicapai di Porprov Sulsel 2022, mengantar Makassar sebagai juara umum dengan perolehan medali melebihi target yang diberikan,” ungkapnya.
Tak hanya itu, lanjut Yusran, cabang olahraga sepakbola Makassar juga kembali bangkit setelah Ahmad Susanto menjadi Plt Ketua Askot PSSI Makassar.
“Selama puluhan tahun, sepakbola Makassar tidak pernah juara di Porda atau Porprov. Baru setelah Ahmad Susanto memegang Askot PSSI Makassar, sepakbola Makassar kembali juara umum dan meraih medali emas di Porprov,” ungkap Yusran.
Sebelumnya, Sekretaris Umum Asprov PSSI Sulsel, Ahmad Djafri, menegaskan bahwa pelaksanaan Kongres Askot PSSI Makassar dan Pemilihan ketua pada Kongres tersebut berlangsung sesuai statuta PSSI dan sudah sesuai aturan.
“Pelaksanaannya sudah sesuai aturan, begitu juga proses pemilihan ketua Askot PSSI Makassar di Kongres ini, tidak ada aturan yang dilanggar dan sudah sesuai statuta,” ujarnya. (andi esse)