Tari Bala Tau Asal Polman dan Tari Angguk Kulonprogo Hipnotis Penonton F8 Makassar

Tarian budaya asal Polewali Mandar (Polman) Bala Tau dan Tari Garap Angguk asal Kulon Progo meriahkan panggung Festival Makassar F8 pada hari kedua, Kamis (24/8/2023).
menitindonesia, MAKASSAR — Tarian budaya asal Polewali Mandar (Polman) Bala Tau dan Tari Garap Angguk asal Kulon Progo meriahkan panggung Festival Makassar F8 pada hari kedua, Kamis (24/8/2023).
Atraksi kebudayaan ini ditampilkan oleh Sanggar Seni Laut Biru asal Polman yang juga merupakan persembahan dari Pemerintah Kabupaten Polman.
Begitupun dengan pertunjukan kebudayaan oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Kulonprogo yang membawakan Garap Angguk juga Sendratari.
Bala Tau adalah sendiri berarti pengadilan dahulu atau pengadilan kuno suku Mandar.
Yang mana menceritakan penyelesaian sengketa untuk menentukan kebenaran, diselesaikan dengan cara adu perang bagi pria dan adu ketahanan panas pada minyak bagi wanita.
Bagi siapa yang bertahan dalam adu tersebut, maka ia dianggap orang yang benar dalam perkara tersebut.
Pelaku tari berjumlah 12 orang ini begitu memukau penonton. Kisah sedih yang tergambarkan dalam uji kebenaran itu harus merelakan orang yang dicintai pergi dengan kekalahan yang berujung kematian.
Para pengunjung dibuat haru, sedih. Penampilan yang berkisar belasa menit itu berakhir dengan apresiasi penonton F8.
Tari Angguk ini sendiri merupakan tarian tradisional khas Kabupaten Kulon Progo, yang memiliki hubungan erat dengan ritual atau upacara-upacara tradisi yang telah dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat khususnya di Desa.
Disebut “Angguk” dikarenakan setiap gerak yang dilakukan selalu disertai dengan mengangguk-anggukkan kepala, selain itu sebelum melakukan satu rangkaian motif gerak juga diawali dengan hormat (menganggukkan kepala dan merunduk), dari sinilah kemudian lahir satu kesenian yang disebut Angguk.
Selain Tari Angguk, perwakilan Pemerintah Kulonprogo ini juga menampilkan Sendratari.
Puluhan pelaku menunjukkan performa luar biasa melalui sendratari ini. Apalagi ditambah drama-drama kehidupan yang dilakoni dalam show ini.
Mereka menghabiskan sekitar satu jam lebih untuk memunculkan performa total mereka di atas panggung F8.
Akhir pertunjukan para penonton menyambut dengan standing applaus meriah bagi para seniman.
“Penampilan para seniman ini luar biasa. Mereka betul-betul menunjukkan performa apik, sempurna, totalitas,” kata Dinda, salah satu pengunjung F8, malam tadi.
Perempuan yang baru saja lulus di jurusan pariwisata salah satu kampus di Makassar ini mengaku sangat terhibur dengan penampilan para aktor.
Apalagi sebelumnya dirinya juga menjadi penari dalam sesi pembukaan kemarin. Olehnya dia ikut bangga.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan F8 adalah ruang silaturahmi budaya se-Indonesia bahkan se-Asia dan dunia.
“F8 mengakomodasi semua kreativitas mulai dari anak muda, begitu pun dengan seni-budaya,” ucapnya.
Usai menampilkan sendratari, Pemkot Makassar melalui Kadis Kebudayaan Andi Herfida Attas memberikan apresiasi berupa cenderamata
kepada pemerintah kabupaten Kulonprogo. (*)