Peringati HUT Makassar ke 416, Danny Pomanto Bacakan Puisi Cinta Untuk Warga Gaza

FOTO: Wali Kota Makassar Danny Pomanto pada acara HUT Makassar ke-416.

menitindonesia, MAKASSAR – Wali Kota Mohammad Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto, membacakan puisi yang menyampaikan pesan cinta untuk warga di Jalur Gaza, Palestina.
Danny meminta izin membacakan puisinya pada akhir sambutannya di acara pembukaan acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke 416 Kota Makassar, yang dilaksanakan di Centre Point of Indonesia (CPI), Pantai Losari, Kamis (2/11/2023), malam.
BACA JUGA:
Pengembangan Investasi di Sulsel Terkendala Listrik, Pj Gubernur: Padahal Investor Sudah Antri
“Sebagai bentuk solidaritas kepada warga Gaza di palestina, izinkan saya membacakan puisi,” kata Danny Pomanto.
Dia menyebut, puisinya yang dibacakannya itu mewakili perasaan sebanyak 1.5 juta jiwa penduduk Kota Makassar. “Kami saat ini sangat sedih melihat peristiwa di Palestina, yang semakin hari semakin banyak korban,” ujarnya.
BACA JUGA:
DPRD Maros Setujui Perda RTRW 2022-2042 dan Tiga Perda Lainnya, Bupati Maros: Upaya Bersama Sejahterakan Masyarakat
Untuk memberi rasa empati dan pembelaan ke rakyat Palestina, kata Danny, tidak perlu dengan pendidikan yang tinggi. “Cukup dengan kebersihan hati. Tidak perlu kita menjadi muslim yang hakiki, cukup kita menjadi manusia yang sejati,” ucap Danny.
Selain itu, Danny juga mengimbau warga Makassar berdonasi untuk membantu warga di Gaza dengan menyumbang melalui celengan Mesjid. “Pemkot akan mengkoordinasikan donasi dari celengan masjid untuk warga Palestina,” imbuh dia.

Sejarah Lahirnya Makassar

Sebelumnya, dalam momentum HUT ini, Danny juga menceritakan sejarah singkat Kota Makassar. Ia menyebut Makassar merupakan kota para saudagar sejak 416 tahun silam.
Tahun 1607, atau 416 tahun silam, lahirlah kota Mangkasara, kota tepian pantai yang indah, yang ada di ujung muara,” ujar Danny.
Dalam kisahnya, lanjut Danny, Kota Mangkasara dilahirkan oleh dua raja yang bersaudara pada hari Jum’at setelah mereka berzikir dan berdoa.
“Saat itu, dua kerajaan, Tallo dan Gowa bersatu. Makassar lalu menjadi kota yang jaya, empat kota terbesar di benua Asia, kota yang ramai seantero jagad raya,” ujar dia. (andi esse)