menitindonesia, MAKASSAR – Ketua Forum Anti KongKalikong (FAKK) Ahmad Mabbarani melalui rilisnya, mengimbau masyarakat agar tidak sembrono memilih calon lesgislatif (caleg), baik di daerah maupun di pusat.
Menurut Ahmad, untuk memilih caleg yang layak, masyarakat mempertimbangkan rekam jejak, visi misi dan program yang mereka janjikan.
“Perhatikan juga integritas dan komitmennya terhadap rakyat yang akan diwakilinya jika terpilih nanti. Apakah mereka mewakili nilai-nilai yang dianggap penting,” kata Ahmad Mabbarani, Sabtu (13/1/2023).
Pegiat antikorupsi ini juga menjelaskan, bahwa anggota DPR memiliki peran penting dalam mewakili suara dan kepentingan rakyat di pemerintahan. “Mereka bertanggungjawab untuk membuat regulasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, mereka harus menyuarakan aspirasi rakyat dan mengawasi kebijakan pemerintah,” ujar Ahmad Mabbarani.
Lebih lanjut, ia menekankan agar masyarakat melihat kualitas dan dedikasi anggota DPR dan DPRD, karena sangat mempengerahi kesejahteraan dan kemajuan masyarakat yang mereka wakili.
“Jika Anggota DPR tidak berkualitas dampaknya sangat buruk terhadap pelayanan dan kepentingan publik. Kurang kompetensi dan kualitas mengakibatkan rakyat malah yang dirugikan,” katanya. “Justru yang dilakukan malah korupsi atau melakukan praktik-praktik yang merugikan negara.”
Untuk itu, Ahmad Mabbarani mengimbau masyarakat lebih mementingkan memilih caleg yang berkualitas guna memastikan terwujudnya lembaga DPR yang efektif dan pemerintahan yang baik.
Money Politik Rusak Demokrasi
Selain itu, Ahmad Mabbarani juga menyoroti maraknya praktik money politik dalam setiap Pemilu. Dia bilang, money politic dalam pemilu sangat beresiko terhadap eksistensi demokrasi. “Praktik ini melibatkan penggunaan uang secara tidak sah atau tidak etis sehingga mempengaruhi pemilih atau hasil pemilihan. Ini sangat berbahaya, maling bisa jadi wakil rakyat,” ujar dia.
Dia juga menyebutkan, bahwa selain merusak tatanan demokrasi, money politik menyebabkan kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin. “Caleg yang punya uang banyak bisa mendominasi arena politik meskipun mereka bobrok. Caleg yang berkopeten tapi kurang dananya, peluangnya jadi tertutup,” jelas Ahmad Mabbarani.
Praktik money politik, lanjut dia, memiliki daya rusak yang tinggi terhadap proses demokrasi. Menurut Ahmad Mabbarani, pemilihan yang dipengaruhi oleh uang membuka peluang korupsi. “Caleg yang melakukan money politik mengharapkan keuntungan politik, mereka gampang terjerumus dalam tindakan korupsi untuk mengembalikan biaya politiknya,” katanya.
Bahaya lain dari anggota DPR yang terpilih karena money politik, juga akan lebih fokus memperjuangkan kepentingannya untuk memperoleh uang banyak melalui kebijakannya daripada memperjuangkan kepentingan masyarakat secara keseluruhan. “Ini merugikan prinsip representasi yang seharusnya dipegang oleh anggota legislatif,” ujar Ahmad Mabbarani.
Untuk mencegah money politik. Ahmad Mabbarani agar Bawaslu yang sudah dianggarkan melalui APBN, benar-benar melakukan pengawasan dan menegakkan hukum. “Money politik termasuk tindakan pidana pemilu, ya harus dihukum. Jaga harga diri rakyat, hindari money politik,” tegasnya. (asrul nurdin)