Sudirman-Fatma Meredup, Mencuat AIA-Danny di Pilgub Sulsel, Pengamat Politik Unhas: Skema Yang Cantik

FOTO: Pertemuan empat mata Danny Pomanto dengan AIA di Makassar. (ist)
menitindonesia, JAKARTA – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, tidak main-main mempersiapkan kader partainya untuk masuk gelanggan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel yang akan digelar secara serentak pada 27 November 2024, mendatang.
Diketahui, untuk Pilgub Sulsel, Prabowo telah mendorong Ketua Gerindra Sulsel Andi Iwan Darmawan Aras atau AIA untuk mempersiapkan diri menantang petahana, usungan Partai NasDem: Sudirman Sulaiman – Fatmawati Rusdi.
“Sulsel yang disiapkan kader Gerindra yang berpotensi, ada kader di sana, hebat,” kata Prabowo Subianto saat dikonfirmasi media ini di Jakarta, Rabu (20/6/2024).
Sebelumnya beredar kabar, bahwa Partai Gerindra telah memutuskan AIA maju sebagai calon gubernur. Pengusulan AIA sebagai bacagub, merupakan aspirasi seluruh kader Gerindra di Sulsel yang disuarakan oleh para ketua-ketua DPC Gerindra kabupaten dan kota.
BACA JUGA:
Di Rapat Koordinasi SKPD, Danny Pomanto Tekankan OPD Persiapkan APBD Pokok dan Rasionalisasi Anggaran Perubahan
Wakil Ketua Gerindra Sulsel H. Najamuddin alias Djojon, mengatakan keputusan mencalonkan AIA di Pilgub Sulsel sudah final. Ia juga menegaskan, bahwa Prabowo telah merestui AIA dan meminta semua jajaran Gerindra, khususnya di Sulsel, untuk turun tangan memenangkan kader Gerindra yang akan bertarung di Pilkada dan Pilgub.
“Tidak adalagi diskusi dan tidak boleh lagi ada yang mengklaim, seolah-olah Gerindra ini bisa diatur-aturnya, dan bisa dikendarai begitu saja di Pilgub dan Pilkada. Gerindra itu punya martabat politik yang tinggi, tidak sembrono merekrut calon pemimpin. Jangan memandang enteng proses yang ada di Gerindra,” ujar Djojon.
BACA JUGA:
BUMN Yang Datangkan Keuntungan Terbesar, Ini Daftarnya
Djojon juga menambahkan, bahwa kepastian majunya AIA di Pilgub sudah mendapatkan isyarat politik dari Prabowo. Meskipun demikian, ujar dia, Gerindra tetap memantau perkembangan survei sebab Pilgub Sulsel ini, salah satu prioritas yang harus dimenangkan Gerindra.
“Salah satu daerah yang menjadi prioritas Partai Gerindra untuk dimenangkan kandidatnya adalah Sulsel. Pak Prabowo juga sudah meminta agar jangan ada yang menghalangi Jika ada kader Gerindra yang mau maju di Pilkada,” ujar Djojon.

Peluang Tiga Pasang Calon

Mencuatnya nama AIA di Pilgub Sulsel, sekejap mengubah peta politik. Pengamat Politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Dr. H. Hasrullah, M.A., mengatakan, klaim politik pasangan Andi Sudirman Sulaiman – Fatmawati Rusdi bakal diusung koalisi besar yang melibatkan Gerindra dan Prabowo sudah terbantahkan.
“Saya yakin, Pak Prabowo sekarang sudah memiliki catatan dan skema Pilgub di semua daerah. Jadi, wajar jika yang diutamakan kadernya sendiri, bukan pendatang baru yang baru muncul setelah Pilpres dan menjadi sok lebih Gerindra daripada kader Gerindra itu sendiri,” ujar Dr. Hasrullah dari Mina, Arab Saudi, Rabu (19/6) dini hari WIB.
Pakar Komunikasi Politik Unhas ini juga menanggapi kabar yang beredar pasca pertemuan empat mata antara Mohammad Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto dengan AIA, baru-baru ini di Makassar. Menurut Hasrullah, pertemuan empat mata itu, merupakan komunikasi politik untuk membuka ruang kerjasama di Pilgub.
“Ini skema yang sangat cantik. Danny itu, jadi Wali Kota Makassar 2019 kemarin, karena diusung Partai Gerindra. Nah, ini jadi kode keras, Gerindra dan Danny akan melanjutkan kerjasama politik di Pilgub Sulsel. Bisa makin cantik ini barang kalau dipasangkan,” ujar Hasrullah.
Meskipun demikian, Hasrullah mengaku tak ingin tergesa-gesa menyimpulkan poros yang ada di Pilgub. “Ini masih dinamis, baru terdeteksi komunikasi politik awal untuk memulai deal politik. Yang pasti, munculnya AIA sebagai usungan Partai Gerindra, itu menenggelamkan pamor Sudirman-Fatma,” ujar dia.
Bahkan, lanjut Hasrullah, saat ini santer berhembus isu, bahwa pasangan Sudirman-Fatma belum mendapat restu dari Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh (SP). Sehingga pasangan ini, menurut dia, masih labil dan rapuh. “Sudah ada tanda-tanda tidak lanjut. Saat mereka menyebar informasi berpasangan, eh, malah ada komplain dari NasDem, ternyata mereka belum direstui SP,” ujarnya.
Selain itu, Hasrullah memperkirakan, Pilgub Sulsel 2024, paling banyak akan diikuti tiga pasangan calon dan potensi head to head sangat terbuka. Mengenai wacana membangun skema kotak kosong–karena ada calon yang memboyong semua partai–ditepis oleh Hasrullah. “Itu sama saja menampar para ketum parpol, bahwa mereka bisa disumpal dengan uang sehingga tidak bisa mengusung calon lain,” ucap Hasrullah.
(AE)