FOTO: Danny Pomanto saat jadi narasumber di acara Inspirasi Pagi, TvOne. (ist)
menitindonesia, MAKASSAR – Arah dukungan parpol di Pilgub Sulsel, membuka peluang terciptanya skema Pilgub, Petahana, Andi Sudirman Sulaiman – Fatmawati Rusdi melawan Kotak Kosong (tanpa lawan). Sehingga, Pilgub Sulsel dianggap sungguh tak menarik lagi, jika hanya satu pasangan calon yang berlaga tanpa lawan.
Salah satu bakal calon Gubernur Sulsel, Mohammad Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto, mengaku akan terus berjuang agar bisa masuk gelanggang Pilgub. Sebab, menurut dia, fenomena kotak kosong di Pilgub Sulsel, bisa menjadi preseden buruk bagi proses demokrasi ke depan.
“Saya akan tetap berjuang agar bisa memenuhi syarat bertarung di Pilgub Sulsel. Ini bukan lagi soal menang atau kalah, tetapi saya berjuang menyelamatkan demokrasi, sebab fenomena kotak kosong ini, bisa menjadi preseden buruk ke depan,” kata Danny Pomanto kepada jurnalis media ini, Minggu (27/7/2024).
Danny menuturkan, fenomena kotak kosong yang terjadi karena memang tak ada figur yang mau maju, beda dengan kotak kosong yang terjadi karena ada “begal” partai, sehingga calon lainnya, tak bisa memenuhi syarat prosentase 20 persen kursi parpol di DPRD.
Mengenai peluangnya maju di Pilgub Sulsel menantang petahana (ASS-Fatma), Danny bilang dirinya masih yakin bakal diusung oleh partai koalisi yang peduli terhadap kemajuan demokrasi di Indonesia. “Insya Allah akan ada partai koalisi yang betul-betul peduli dengan aspirasi masyarakat. Mari doakan pilkada berjalan dengan fair dan demokratis,” ujarnya.
Wali Kota Makassar dua periode ini, juga mengakui, sebagai politisi, dirinya akan terus berusaha untuk maju dan terus melobby parpol agar mau menjadikan Pilgub Sulsel sebagai proses rekruitmen kepemimpinan yang demokratis.
