Hanya Satu Calon, Chaidir Syam-Suhartina Bohari Lawan Kotak Kosong, Pengamat: Berkat Prestasi

FOTO: Deklarasi Chaidir Syam dan Suhartina Bohari di Pilkada Maros Periode kedua. (ist)
menitindonesia, MAROS – Semua Partai Politik peserta Pemilu 2024, mengeluarkan surat rekomendasi dukungan kepada bakal calon bupati dan wakil bupati AS Chaidir Syam-Suhartina Bohari, petahana di Pilkada Maros, .
Pengamat Politik Universitas Hasanuddin, Dr Hasrullah, M.A., mengatakan, fenomena kotak kosong yang terjadi di Pilkada Maros, bukan unsur rekayasa politik. Menurut dia, sejak tahapan Pilkada dimulai, tak satupun bakal calon yang mendaftarkan diri ke parpol selain petahana.
BACA JUGA:
Wali Kota Makassar, Pj Gubernur, Kapolda dan Pangdam Deklarasi Pilkada Damai 2024
“Prestasi pemerintahan Chaidir-Suhartina, sangat memuaskan dan meraih banyak prestasi. Jadi masyarakat yang menginginkannya kembali memimpin Maros lima tahun ke depan. Jadi, orang berpikir, hanya membakar ‘uang saja’ jika menantang petahana, apalagi keduanya dicintai oleh rakyatnya,” kata Hasrullah, saat dimintai komentar jurnalis media ini, Rabu (28/8/2024).
Hal yang sama, juga disampaikan mantan Anggota DPRD Maros dua periode, Akbar Endra. Saat dikonfirmasi terkait kepemimpinan Chaidir Syam dan Suhartina di Maros, Akbar mengatakan, hubungan emosional Chaidir Syam dengan warga sangat kuat, sehingga survei elektoralnya, berada pada angka di atas 75 persen. “Sulit untuk dikalahkan di Pilkada,” ujarnya.
BACA JUGA:
Andi Irfan AB: PAN Usung Nurhaldin-TQ Di Pilwalkot Parepare Karena Peluangnya Menang
Figur yang bisa menantang petahana, kata Akbar, menjadi ragu setelah mereka melihat fakta survei yang merekam dukungan masyarakat. “Kalau mau pakai sistim belanja suara (money politik), jumlah uang yang harus dipakai di atas 50 milyar. Itupun belum tentu menang, karena strong voter petahana ada pada angka 60-75 persen pemilih,” ujar Akbar.
Politikus Partai Demokrat ini mengaku, setuju dengan pendapat pakar politik, Hasrullah. Bahwa prestasi pemerintahan Chaidir-Suhartina, menghasilkan elektoral yang tinggi karena masyarakat puas. “Pelayanan dan pembangunan yang dilakukan selama periode kepemimpinannya, benar-benar berbasis kebutuhan masyarakat. Ini yang membuat keduanya dipercaya dan dicintai masyarakatnya,” ujar Akbar Endra.
Akbar menambahkan, karena tidak adanya figur baru yang mau menantang, termasuk kader unggulan parpol, maka calon petahana, Chaidir-Suhartina mau atau tidak, harus menghadapi kotak kosong.
BACA JUGA:
16 Parpol Dukung Chaidir-Suhartina di Pilkada Maros untuk Lawan Kotak Kosong
Selain itu, Akbar juga mengungkapkan, bahwa Chaidir Syam yang juga adalah Ketua DPD PAN Kabupaten Maros, sudah mengantongi 12 kursi dari 35 kursi DPRD. Begitu juga Golkar, yang tetap mengusung kadernya, Suhartina Bohari untuk posisi calon wakil bupati, membawa 6 kursi DPRD. “Ini sudah lebih dari cukup untuk mengusung,” kata dia.
Dari fenomena “arus kuat” elektabilitas Chaidir-Suhartina itu, ujar Akbar, membuat semua parpol, termasuk yang non perlemen, merapat. “Daripada mereka tidak mengusung, maka lebih baik mereka mengusung petahana, meskipun berhadapan dengan kotak kosong,” ujar Akbar Endra.
Selain PAN dan Golkar, Chaidir-Suhartina juga didukung oleh Partai Gerindra, Demokrat, NasDem, PKS, PKB, PBB dan Hanura. Partai non-parlemen, seperti PSI, Gelora, PPP dan PDI-P, juga mengeluarkan rekomendasi mengusung calon dengan tagline Hati Kita Keren jilid 2 itu.
“Kotak kosong di Maros, beda dengan kotak kosong yang memang dikondisikan dengan cara memborong parpol. Di Maros tak ada pendaftar. Tak ada yang mau mengongkosi biaya politik untuk maju. Mungkin ada, tapi sponsornya tidak mau gembling,” ujar Akbar.
Akbar menyarankan, meskipun berhadapan dengan kotak kosong di Pilkada Maros, Chaidir Syam dan Suhartina Bohari tetap melakukan sosialisasi ke masyarakat, termasuk kampanye sebagai bentuk pembelajaran politik. “Sosialisasi harus tetap dilakukan, minimal memaparkan program dan visi misi kandidat. Ini sebagai pembelajaran politik. Masyarakat tahu apa yang ingin dicapai pemimpinnya lima tahun ke depan,” ujarnya.
(asrul nurdin)