Hasrullah Sampaikan Pesan Untuk Tina dan Beri Jempol Chaidir Syam Setelah Pilih Muetazim Jadi Cawabup

FOTO: Wakil Bupati Maros, Suhartina Bohari. Gagal maju sebagai bakal cawabup karena dinyatakan tak lolos test kesehatan. (ist)
menitindonesia, MAKASSAR – Pakar Komunikasi dan Pengamat Politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Dr. Hasrullah, M.A., mengatakan penggantian bakal pasangan calon wakil bupati (cawabup) Maros, Hj Suhartina Bohari dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, merupakan ujian bagi Chaidir Syam dan Suhartina Bohari sebagai pasangan pemimpin di Maros.
“Ini ujian bagi Chaidir dan Tina. Sebagai pasangan pemimpin di Maros, keduanya harus mengambil keputusan yang tepat di saat terjepit,” kata Hasrullah saat dikonfirmasi media ini, Minggu (8/9/2024).
BACA JUGA:
2 Wanita dari 6 Pelaku Narkoba di Sinjai Tertangkap, AKP Syaifullah Syan Terus Serukan Warga untuk Selamatkan Generasi
Diketahui, DPP Partai Golkar merekomendasikan Kadis Pembangunan Umum, Tata Ruang, Perhubungan dan Pertanahan (PUTRPP) Andi Muetazim Mansyur untuk menggantikan Suhartina Bohari sebagai bakal cawabup Maros di Pilkada 2024. Rekomendasi Golkar ini diteken oleh Ketua Umumnya Bahlil Lahadalia dan Sekjen Golkar, Sarmuji.
Sebelumnya, Ketua KPUD Maros Jumaedy, mengumumkan hasil test kesehatan oleh Tim Dokter yang ditunjuk oleh KPU. Berdasarkan hasil test tersebut, Jumaedy menyampaikan, bakal cawabup Suhartina Bohari dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS). KPUD Maros meminta Tim Chaidir-Suhartina segera mengajukan pengganti bakal cawabup dalam waktu tiga hari, sejak tanggal 7-9 September 2024.
BACA JUGA:
Pakar Politik Unhas Minta Paslon Pilkada Luruskan Niat, Timses Chaidir-Suhartina: Mohon Doa Perlindungan Allah
“Batas waktu penggantian Suhartina sebagai bakal cawabup, paling lambat tiga hari, terakhir pada hari Senin (9/9),” ujar Jumaedy.
Menurut Hasrullah, waktu tiga hari yang diberikan KPU itu, menjadi seni pengambilan keputusan politik, di mana harus mengganti cawabup yang juga adalah petahana, ketua parpol dan dikenal sebagai keluarga besar di Maros yang punya pengaruh.
“Ini butuh sentuhan politik yang indah dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, harus tentukan siapa pengganti Tina. Apalagi dia petahana, ketua Golkar Maros, dan keluarga besar di Maros. Chaidir tidak hanya melobby 12 parpol pengusung menerima penggantian Tina, harus juga membuat Tina legowo,” ujar dia.
Dosen senior FISIP Unhas itu menerangkan, pengambilan keputusan yang tepat di saat terjepit, hanya bisa dilakukan oleh pemimpin yang memiliki karakter dan kecerdasan emosional yang tinggi.
“Pasti posisi sulit. Diminta ganti pasangan dalam waktu tiga hari. Kalau tidak, Pilkada Maros tanpa calon. Dampaknnya kalau gagal, Maros akan dipimpin Pj Bupati hingga 2030. Syukurlah, ini teratasi. pengganti Tina ‘lahir cepat’ dan diterima semua koalisi parpol,” ujar dia.
Hasrullah juga menuturkan, pasca revisi bakal cawabup oleh paslon petahana itu, situasi politik di Maros tetap adem. Menurut dia, konflik kepentingan di Pilkada melawan kotak kosong sangat minim, karena hanya diikuti oleh satu paslon, yakni Chaidir Syam-Muetazim (CS-Mu) saja.
“Pasti adem, karena semua parpol sepakat menerima Muetazim. Satu-satunya konflik yang bisa muncul hanya kalau ada pihak yang ‘baper’. Misalnya, pihak yang selama ini melingkar di lingkar pengaruh Tina,” katanya.

Nasehat Untuk Tina

Khusus untuk Tina, Hasrullah menyarankan srikandi Maros itu agar melakukan pembenahan diri, mempersiapkan diri agar ke depan, bisa mengambil peran strategis, misalnya jadi bupati atau terjun di legislatif. “Politik itu selalu ada pilihan, politisi hanya jeda, pilihannya banyak,” ujarnya.
Hasrullah menerangkan, seorang pemimpin itu, kadang harus mundur selangkah untuk mencapai lompatan yang lebih besar. “Ini momentumnya Tina, biar ke depan lebih mantap lagi. Tina harus menunjukkan kebesaran hatinya, ikhlas,” katanya. “Lewati ujian, kan masih muda. Ibarat buah, masih segar, sedikit lagi sudah matang.”
(asrul nurdin)