FOTO: Pakar Komunikasi Politik Unhas, Dr. Hasrullah, MA. (ist)
menitindonesia, MAKASSAR – Pengamat dan Pakar Politik Universitas Hasanuddin Dr. Hasrullah, M.A., mengingatkan kepada pasangan calon di Pilkada 2024 agar meluruskan niatnya dan tidak melakukan tindakan gegabah, misalnya menggunakan narkotika atau melakukan korupsi.
Dosen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin (Unhas) itu, menerangkan, bahwa jabatan public elected atau jabatan politis yang mereka perebutkan itu, mudah tersandera dengan kasus hukum, sehingga karier politik yang gemilang, bisa tiba-tiba terhenti.
“Kalau ada politisi terjerat kasus narkoba atau terjerat pidana korupsi, ya kariernya akan selesai. Posisinya sangat mudah digoyang. Proses hukum bisa menghentikan karier seseorang,” kata Hasrullah kepada jurnalis media ini, Minggu (8/9/2024).
Ia menerangkan, masalah yang dihadapi banyak politisi saat ini, ialah rapuhnya benteng moralnya, sehingga gampang terjerumus ke dalam kehidupan hedon yang mengabaikan moral politik yang mestinya menjadi pegangan.
Menurut Hasrullah, hedonitas berlebihan inilah yang membuat banyak politisi rapuh, sehingga tanpa disadari, terjerumus dan berkelakuan behavior, seperti mengkomsumsi narkotika atau melakukan korupsi tanpa tedeng aling-aling.
“Penyebabnya lupa diri saat menyentuh kekuasaan. Jabatan dan uang bikin dia jumawa, seolah-olah jabatan dan uang itu satu-satunya keberuntungan di dunia,” ujar dia.
Hasrullah juga meminta semua bakal pasangan calon di Pilkada untuk sungguh-sungguh mengabdi bagi kepentingan masyarakatnya. “Jangan hanya mengejar kedudukan dengan tujuan ingin ‘wah’ dan berkuasa. Bisa berakhir buruk nanti,” katanya.
Turbulency Politik di Maros
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Chaidir Syam-Suhartina Bohari di Pilkada Maros 2024 Marjan Massere, menyampaikan Tim Chaidir-Suhartina hingga saat ini masih melakukan konsolidasi internal, utamanya ke semua partai pendukung.
Konsolidasi ini dilakukan pasca munculnya rekomendasi KPU Maros agar Chaidir Syam melakukan penggantian bakal calon wakil bupati. KPU mendiskualifikasi Suhartina Bohari sebagai bakal cawabup karena alasan tidak memenuhi syarat (TMS) setelah menjalani pemeriksaan kesehatan.
Meskipun demikian, Marjan meminta masyarakat Maros agar tetap mendoakan Chaidir Syam dan Suhartina Bohari agar tetap dalam kebaikan dan lindungan Tuhan. “Mohon doanya saja, biar semua ini berjalan dengan baik dan Chaidir – Suhartina tetap dalam lindungan Allah,” pungkas dia.