Layanan Pendidikan Inklusif di Kota Makassar Diapresiasi Komisioner Komisi Nasional Disabilitas RI


menitindonesia, MAKASSAR – Unit Layanan Disabilitas (ULD) pada Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar menyambut rombongan Komisioner Komisi Nasional Disabilitas RI, pada Sabtu, (2/11/2024). Kunjungan ini diadakan dengan tujuan untuk meninjau langsung pelaksanaan pendidikan inklusif bagi anak-anak penyandang disabilitas di Kota Makassar.
Mewakili Kepala Disdik Kota Makassar, Muhyiddin, Ketua Tim ULD, Abdul Rahman menyambut rombingan yang dipimpin oleh Eka Prastama Widiyanta di Kompleks SD Monginsidi, yang mencakup enam sekolah inklusif di Kota Makassar.
Dalam kesempatan tersebut, Eka Prastama mengqpresiasi dedikasi sekolah di Kota Makassar dalam memberikan layanan pendidikan bagi anak-anak penyandang disabilitas.
“Di sekolah ini, kami melihat lebih dari 30 anak penyandang disabilitas mendapatkan layanan pendidikan yang layak, mencakup berbagai jenis kebutuhan, seperti autisme, spektrum autisme, dan Down syndrome,” ujarnya.
Kota Makassar, menurut Eka, memiliki potensi sumber daya yang cukup baik dalam mengembangkan layanan bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Dengan adanya unit layanan disabilitas yang sudah berjalan sejak tahun lalu, ia optimis Makassar mampu menjadi contoh dalam implementasi pendidikan inklusif.
“Ini merupakan langkah yang baik, terutama mengingat kewajiban pembentukan ULD pendidikan di setiap kabupaten/kota sebagaimana diatur dalam Peraturan Pendidikan Nomor 48 Tahun 2024,” lanjut Eka.
Menurutnya, sinergi antara ULD dan sekolah-sekolah reguler adalah pondasi penting dalam mewujudkan ekosistem pendidikan inklusif di Kota Makassar. “Komitmen pemerintah kota, terutama Dinas Pendidikan, menjadi kunci untuk memastikan seluruh sekolah di Makassar siap melayani anak-anak penyandang disabilitas,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Tim ULD, Abdul Rahman mengatakan Disdik Kota Makassar telah menetapkan semua sekolah menerapkan prinsip inklusivitas, termasuk anak-anak penyandang disabilitas dapat mengakses pendidikan di sekolah reguler terdekat dengan rumah mereka.
“Kami ingin memastikan semua anak bisa sekolah, sesuai dengan salah satu dari 18 revolusi pendidikan yang diusung pemerintah Kota Makassar,” ujarnya. Rahman menegaskan ULD akan berkomitmen mendampingi sekolah-sekolah dalam mengembangkan dukungan yang lebih komprehensif.
“ULD pendidikan merupakan institusi penting dalam mengoptimalkan pelayanan pendidikan inklusif di Makassar. Kami berharap, dengan adanya lembaga ini, pendidikan bagi anak-anak disabilitas dapat terus diperkuat di semua sekolah,” tambahnya,” tuturnya.
Di sisi lain, ia melihat orang tua pun merasa lebih tenang karena anak-anak mereka mendapatkan pendampingan yang layak dari pihak sekolah dan Disdik. “Kami optimis sekolah di Kota Makassar akan terus berkembang dalam melayani anak-anak penyandang disabilitas. Hal ini akan meningkatkan kapasitas guru dalam mendampingi siswa sebagai pembimbing penuh perhatian,” ungkapnya
Ia berharap Makassar dapat menjadi kota representatif dengan sistem layanan inklusif yang holistik dan integral, di mana setiap anak penyandang disabilitas mendapat akses pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Dalam kunjungan ini, Komisi Nasional Disabilitas juga berdiskusi langsung dengan beberapa guru untuk mendengar pengalaman mereka dalam menangani anak-anak penyandang disabilitas di sekolah. Kunjungan ini ditutup dengan peninjauan sarana dan prasarana di SD Monginsidi yang mendukung pendidikan inklusif. (*)