menitindonesia, MAKASSAR – Nama Annar Salahuddin Sampetoding (ASS) kembali mencuat, usai ia menyerahkan diri ke Polres Gowa atas kasus pembuatan uang palsu di Univesitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UNIAM).
Menurut sejumlah sumber, operasi pabrik uang palsu tersebut terorganisir dengan rapi, dan Annar disebut-sebut memiliki kaitan erat dengan aktivitas tersebut. Dugaan ini menambah misteri di balik nama besar seorang Annar yang sebelumnya dikenal sebagai tokoh bisnis dengan reputasi mengesankan.
Jejak Panjang di Dunia Bisnis dan Politik
Rekam jejak Annar tidak hanya di dunia bisnis. Ia juga memiliki hubungan kuat dengan sejumlah tokoh penting dalam politik dan organisasi sosial. Kedekatannya dengan politisi dan figur besar seperti Ferdy Sambo, serta posisinya sebagai mantan anggota Dewan Pakar PKS Sulsel, memperkuat pengaruhnya di berbagai sektor.
Di tahun 2023, nama Annar juga sempat menjadi sorotan dalam sengketa hukum besar dengan Fuad Hasan Masyhur, mertua Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo. Melalui tim hukum Yoel Bello & Associates, Annar menuntut pelunasan utang sebesar Rp105,5 miliar yang timbul dari perjanjian jual beli tanah pada 2016. Perkara ini memanas ketika somasi tersebut dibalas dengan gugatan balik.
Ambisi Besar: Pemindahan Ibu Kota Sulsel
Meski kerap dilingkupi kontroversi, Annar menunjukkan ambisi besar untuk Sulawesi Selatan. Dalam pertemuan dengan media di Hotel Swissbel Panakkukang, Makassar, ia memaparkan visi pemindahan ibu kota Sulsel ke wilayah Pinrang, Sidrap, atau Pare-pare.
Annar berpendapat bahwa Makassar sudah terlalu padat untuk menjadi pusat ekonomi yang berkembang. Pemindahan ibu kota, menurutnya, akan membuka jalan bagi pemerataan pembangunan infrastruktur dan ekonomi di daerah-daerah tertinggal, seperti Tanah Toraja dan Pinrang.
“Pemindahan ini bukan sekadar wacana, tetapi langkah strategis untuk memastikan Sulsel tumbuh lebih merata,” tegas Annar, sembari menyebutkan rencana pembangunan jalur kereta api yang akan meningkatkan konektivitas antar daerah.
Profil Annar Sampetoding :
Pekerjaan :
Komisaris Utama Sulwood Group
Komisaris Utama Siner Group
Pengalaman organisasi :
Ketua KADIN Sulawesi Selatan Bidang Kehutanan & Perkebunan(1989 s/d 1994)Ketua KADIN Sulawesi Selatan Bidang Dana & Usaha (1994 s/d 1998)
Wakil Ketua Dewan Pembina DPD HIPPI Sulawesi Selatan (1994)
Penasehat DPC HIPPI Ujung Pandang (1994)
Ketua KADIN Sulawesi Selatan Bidang Kehutanan & Perkebunan(1999 s/d 2004)
Wakil Ketua KADIN Sulawesi Selatan Bidang Kehutanan & Perkebunan(2004 s/d 2009)
Ketua Umum BPD ARDIN Sulawesi Selatan (1995 s/d 1999)
Ketua Umum BPP ARDIN Indonesia (2000)
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) (2006 s/d 2011).
Ketua Komite Tetap KADIN ( 2008 s/d 2014 )
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Koordinator Wilayah Indonesi Timur. (2013 s/d2016)
Ketua Umum Dewan Ekonomi Indonesia Timur (2016 – Sekarang)
Ketua KONI Sulawesi Selatan Bidang Dana dan Usaha (1994 s/d 1998)
Ketua Umum PERBASASI Sulawesi Selatan (1993 s/d 1998)
Ketua Biro Koperasi & Wiraswasta DPD GOLKAR Sulawesi Selatan(1993 s/d 1998)
Wakil Presidium Pemuda Pancasila Sulawesi Selatan (1996 s/d 2001)
Wakil Bendahara ICMI Sulawesi Selatan (1995 s/d 2000)
Penasehat DPC HIPPI Ujung Pandang (1994)Ketua Harian PERBAKIN
SulawesiSelatan (1999 s/d 2001)
Ketua Harian Pengda LEMKARI Sulawesi Selatan (2001)
Ketua Umum Pemuda Pancasila Sulawesi Selatan ( 2002 s/d 2007)