menitindonesia, MAKASSAR – Tim pengajar Mata Kuliah Penyuluhan Peternakan, Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin (Unhas), menggelar rapat koordinasi untuk membahas persiapan materi kuliah dan praktikum penyuluhan yang akan dilaksanakan pada semester genap 2024/2025.
Rapat yang berlangsung di Ruang Rapat Dekan Fakultas Peternakan ini dipimpin oleh Prof. Dr. Syahdar Baba, S.Pt., M.Si, selaku Koordinator Mata Kuliah Penyuluhan Peternakan. Turut hadir para pengajar, di antaranya Dr. Ir. Agustina Abdullah, S.Pt., M.Si., IPM., ASEAN Eng, Dr. Ir. A. Amidah Amrawaty, S.Pt., M.Si, IPM, Dr. Ir. Kasmiyati Kasim, S.Pt., M.Si, dan Ilham Syarif, S.Pt., M.Si pada Senin (30/12/2024).
BACA JUGA:
Kepala Bappenas: RPJMN Targetkan 0% Kemiskinan Ekstrem pada 2026
“Penting bagi kita memastikan materi kuliah tidak hanya berbasis teori, tetapi juga mencakup solusi praktis yang bisa langsung diterapkan di lapangan,” ujar Prof. Syahdar dalam sambutannya, Senin (30/12/2024).
Materi Kuliah Diperbarui, Fokus pada Kebutuhan Lapangan
Rapat membahas dua fokus utama, yaitu: Pertama, pembaruan materi kuliah – mengintegrasikan konsep dasar penyuluhan, teori komunikasi, teknik penyuluhan, etika penyuluhan, dan media penyuluhan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat desa, petani, dan peternak.
Kedua, persiapan praktikum penyuluhan – melibatkan mahasiswa dalam interaksi langsung dengan masyarakat, guna meningkatkan keterampilan mereka dalam analisis masalah dan implementasi solusi lapangan.
BACA JUGA:
Bupati Maros Kukuhkan Tiga OPD Baru, Operasional Dimulai 2025
“Kami menekankan pendekatan partisipatif, di mana mahasiswa tidak hanya belajar menyampaikan materi, tetapi juga merancang program penyuluhan yang melibatkan peran aktif masyarakat,” tambah Prof. Syahdar.
Materi kuliah akan disesuaikan dengan tantangan terkini di sektor peternakan dan pertanian, termasuk media penyuluhan digital dan penggunaan podcast sebagai alat edukasi yang efektif.
Praktikum Interaktif: Terjun Langsung ke Lapangan dan Media Digital
Tim pengajar juga merancang praktikum interaktif yang memungkinkan mahasiswa menerapkan teori yang telah dipelajari ke dalam situasi nyata.
Dr. Agustina Abdullah, Ketua Laboratorium Sosiologi dan Penyuluhan Peternakan, menjelaskan bahwa kegiatan ini mencakup:
Pembuatan Media Penyuluhan – Mahasiswa akan memproduksi podcast, poster, dan video edukasi.
Simulasi dan Demonstrasi Langsung – Praktikum melibatkan sesi penyuluhan langsung kepada petani dan peternak di lapangan.
Identifikasi dan Solusi Masalah – Mahasiswa akan belajar menganalisis masalah di lapangan dan merancang solusi penyuluhan yang sesuai.
“Praktikum ini menjadi pengalaman berharga karena mahasiswa bisa berinteraksi langsung dengan peternak dan petani, mengasah keterampilan komunikasi dan analisis masalah,” kata Dr. Agustina.
Sinergi Teori dan Praktik untuk Mahasiswa Siap Terjun ke Masyarakat
Para pengajar berharap bahwa persiapan materi kuliah dan praktikum ini akan membekali mahasiswa dengan keterampilan penyuluhan yang efektif dan mampu menjawab tantangan di lapangan.
“Kami ingin memastikan mahasiswa tidak hanya memiliki kemampuan teknis, tetapi juga mampu menjadi komunikator yang efektif dalam penyuluhan kepada masyarakat,” pungkas Prof. Syahdar.
Program ini diharapkan menjadi model penyuluhan berbasis akademik yang inovatif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat, sekaligus mendukung pengembangan sektor peternakan dan pertanian di Indonesia.
Dengan format yang lebih menarik ini, berita memiliki struktur rapi, kutipan langsung, judul SEO-friendly, dan tag relevan untuk meningkatkan visibilitas di Google News dan pencarian daring lainnya.
(andi ade zakaria)