menitindonesia, MAKASSAR – Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof. Fadjry Djufry, mendesak pemerintah pusat agar memberi perhatian khusus terhadap pembangunan dan perbaikan jaringan irigasi di Sulsel.
Menurutnya, hal ini sangat krusial dalam mendukung program swasembada pangan nasional yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto.
Pada tahun 2025, pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp12 triliun untuk perbaikan dan pembangunan jaringan irigasi di seluruh Indonesia. Prof. Fadjry berharap Sulsel bisa mendapat porsi anggaran yang signifikan, mengingat peran strategisnya sebagai lumbung pangan nasional.
“Kita ingin Sulsel mendapat perhatian karena daerah ini adalah salah satu sentra utama produksi pangan nasional,” ujar Prof. Fadjry Djufry di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Kamis (30/1/2025).
BACA JUGA:
Berkunjung ke Palopo, Pj Gubernur Sulsel Pantau Pelaksanaan Program MBG
Salah satu jaringan irigasi yang mendesak untuk diperbaiki adalah irigasi Baliase di Kabupaten Luwu Utara. Prof. Fadjry mengungkapkan bahwa dirinya telah meninjau alur Sungai Baliase menuju Sungai Masamba, yang menjadi lokasi strategis bagi produktivitas pertanian setempat.
“Kami telah menyampaikan usulan perbaikan irigasi kepada Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, dan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman. Harapannya, Sulsel bisa menjadi prioritas dalam pengalokasian anggaran ini,” tambahnya.
Selain perbaikan irigasi, pengerukan sedimen sungai juga diusulkan sebagai langkah strategis untuk mengurangi risiko bencana hidrometeorologi yang sering melanda wilayah tersebut.
“Kami juga tengah memetakan wilayah yang rentan terdampak bencana hidrometeorologi agar langkah mitigasi dapat dilakukan secara optimal,” jelasnya.
Upaya ini diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan nasional serta memastikan Sulsel tetap menjadi salah satu produsen pangan utama di Indonesia. Dengan dukungan anggaran yang memadai, diharapkan infrastruktur irigasi di Sulsel dapat ditingkatkan secara signifikan guna mendukung produktivitas pertanian yang berkelanjutan.
