Tahun Ini, Pemkab Maros Kucurkan Rp7 Miliar untuk Penanganan Stunting

Kepala DP3A Maros, Andi Zulkifli Riswan Akbar (IST)

menitindonesia, MAROS – Pemerintah Kabupaten Maros kembali mengalokasikan dana sebesar Rp7 miliar untuk Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) dalam upaya menekan angka stunting.
Meskipun angka stunting mengalami sedikit kenaikan, anggaran yang tersedia tidak mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
“Tahun sebelumnya sama, Rp7 miliar. Di tahun 2023, anggaran kami hanya Rp5 miliar,” ungkap Kepala DP3A Maros, Andi Zulkifli Riswan Akbar, Kamis (9/2/2025).
Ia menjelaskan bahwa anggaran tersebut digunakan untuk lima program utama, termasuk penguatan Kader Tim Pendamping Keluarga (TPK), Program Bina Keluarga, penyediaan alat kontrasepsi jangka panjang (Alkon), Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA), serta program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat).
“Program ini harus tetap berjalan dengan optimal meskipun anggaran tidak bertambah. Kita berfokus pada upaya pencegahan dan intervensi langsung di lapangan,” tambahnya.

BACA JUGA:
Pemkab Maros Pangkas Anggaran Perjalanan Dinas dan Belanja ATK

Berdasarkan data terbaru, angka stunting di Kabupaten Maros mencapai 3.374 kasus dari 20.356 balita yang diukur, atau sekitar 16 persen. Angka ini sedikit meningkat dibandingkan Desember 2024 yang mencatat 3.368 kasus.
“Kalau dari jumlah kasus memang naik, tapi dasar perhitungan stunting itu berdasarkan jumlah kunjungan ke posyandu. Jadi ada kemungkinan fluktuasi angka ini dipengaruhi oleh faktor tersebut,” jelasnya.
Sekretaris Daerah Maros, Andi Davied Syamsuddin, menyebutkan bahwa selain DP3A, Dinas Kesehatan juga mendapatkan anggaran untuk pengentasan stunting yang jauh lebih besar, mencapai Rp33,7 miliar.
“Untuk Dinas Kesehatan, anggarannya sekitar Rp725 juta. Kemudian ada Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas sebesar Rp5,4 miliar, dan Penerima Bantuan Iuran (PBI) mencapai Rp27 miliar. Jika dijumlahkan, totalnya sekitar Rp33,7 miliar,” ungkapnya.
Ia berharap dengan anggaran yang telah dikucurkan, angka stunting dapat ditekan lebih signifikan.
“Kita semua berharap program ini bisa berjalan efektif dan menurunkan angka stunting secara nyata di Maros,” tutupnya.