
menitindonesia, JAKARTA – Konglomerat pemilik Grup Artha Graha, Tomy Winata, tak bisa menyembunyikan kegelisahannya. Di tengah gempuran tantangan ekonomi, ia hadir di Istana Merdeka, Jakarta, untuk menyuarakan harapan jutaan rakyat Indonesia: lapangan kerja yang layak dan masa depan yang lebih pasti.
BACA JUGA:
Tuntut Keadilan, Korban Dugaan Penganiayaan Oknum Polwan Mengadu Ke Rudianto Lallo
Bersama Presiden Prabowo Subianto, Tomy turut serta dalam pertemuan strategis dengan investor global Ray Dalio, jajaran pengusaha nasional, dan para menteri pada Kamis (6/3/2025) dan Jumat (7/3/2025). Pembahasan utama? Bagaimana mengakhiri gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terus menghantui para pekerja.
Danantara: Solusi Investasi untuk Menekan PHK
“Baguslah semuanya untuk membangun, menciptakan lapangan pekerjaan,” ucap Tomy dengan penuh harap kepada jurnalis media ini usai berkunjung kei Istana Kepresidenan, Jumat (7/3/2025).
BACA JUGA:
Neurosains dan Islam: Prof Taruna Ikrar Paparkan Manfaat Sujud bagi Otak di Masjid Istiqlal
Suara Tomy mencerminkan keresahan banyak orang. Ia tahu betapa sulitnya kondisi saat ini bagi para pekerja yang kehilangan sumber penghasilan. Baginya, penciptaan lapangan kerja bukan sekadar wacana, melainkan sebuah keharusan yang harus diwujudkan secepatnya.
Salah satu solusi yang dibahas dalam pertemuan ini adalah penguatan peran Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, yang diharapkan mampu menjadi pilar investasi nasional. Danantara diyakini bisa menarik modal asing dan menciptakan lebih banyak peluang kerja bagi rakyat Indonesia.
“Supaya masyarakat hidupnya lebih makmur. Itu termasuk supaya ke depan PHK selesai,” tegas Tomy, dengan nada yang penuh tekad.
Di hadapan para pemimpin negeri dan investor global, Ray Dalio pun memberikan pandangannya. Ia menekankan pentingnya tata kelola perusahaan yang baik (good governance), manajemen risiko, dan strategi investasi yang matang demi memastikan Danantara dapat berkembang menjadi kekuatan ekonomi yang solid.
Bagi Tomy Winata, ini bukan sekadar proyek bisnis—ini adalah perjuangan untuk masa depan Indonesia. Dengan mata yang penuh keyakinan, ia menyatakan harapannya, “Ya, Danantara harus hebat, maju.”
Indonesia membutuhkan terobosan. Para pekerja butuh kepastian. Dan pertemuan ini bisa menjadi awal dari babak baru yang lebih baik bagi perekonomian dan kesejahteraan rakyat.
(akbar endra)