Fokusmaker Dukung Usulan Mantan Presiden Soeharto Diberi Gelar Pahlawan Nasional

Ketua Umum Badan Koordinasi Nasional Forum Komunikasi Studi Mahasiswa Kekaryaan (Fokusmaker), Ali Ghiffar. (ist)

menitindonesia, JAKARTA – Dukungan agar Presiden kedua RI, Soeharto, diberi gelar Pahlawan Nasional terus mengalir. Kali ini datang dari Badan Koordinasi Nasional Forum Komunikasi Studi Mahasiswa Kekaryaan (Fokusmaker).
Melalui Ketua Umumnya, Ali Ghiffar, Fokusmaker menilai Soeharto layak menyandang gelar kehormatan tersebut karena kontribusinya yang besar terhadap perjuangan dan pembangunan Indonesia.
“Kami menilai Bapak Jenderal Besar H. M. Soeharto adalah sosok yang ikut dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, mempertahankan kemerdekaan Indonesia, sekaligus mengisi kemerdekaan Indonesia,” kata Ali melalui keterangan tertulisnya diterima pada Sabtu (03/05/2025).

BACA JUGA:
Generasi Z Tak Kenal Lagi Soekarno, Mereka Tahunya Soeharto, SBY dan Jokowi

Ali juga menegaskan bahwa Presiden Soeharto memiliki peran sentral sebagai peletak dasar pembangunan nasional. Selain itu, keberhasilannya dalam menstabilkan kondisi negara setelah peristiwa G30S/PKI menjadi alasan penting mengapa mantan Presiden itu dinilai layak mendapat penghargaan sebagai pahlawan.
“Selain daripada pembangunan, peran sukses Presiden Soeharto dalam mengamankan situasi nasional pasca pengkhianatan G30S/PKI,” katanya lagi.
Lebih jauh, Ali menambahkan bahwa Soeharto berhasil membawa Indonesia melewati masa-masa sulit dalam sejarah global, termasuk saat ketidakpastian ekonomi melanda dunia selama era Perang Dingin. Dalam periode kepemimpinannya yang berlangsung tiga dekade, stabilitas politik dan ekonomi nasional tetap terjaga.
“Memimpin operasi militer dalam merebut Irian Barat sebagai Panglima Komando Mandala,” tambah Ali.
Sebagai catatan, gelar Pahlawan Nasional adalah bentuk penghargaan tertinggi dari negara kepada individu yang berjasa luar biasa dalam perjuangan kemerdekaan ataupun pembangunan bangsa.
Terkait wacana ini, pemerintah melalui Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyatakan sikap terbuka. Prasetyo yang juga menjadi juru bicara Presiden menegaskan bahwa usulan penghargaan kepada presiden-presiden terdahulu adalah hal yang wajar.
“Menurut kami, mantan-mantan presiden itu sudah sewajarnya mendapatkan penghormatan dari bangsa dan negara kita. Jangan selalu melihat yang kurangnya, kita lihat prestasinya,” ucap Prasetyo di Istana Kepresidenan, Senin, 2 April 2025.
“Sebagaimana Bapak Presiden (Prabowo Subianto) selalu menyampaikan bahwa kita itu bisa sampai di sini kan karena prestasi para pendahulu-pendahulu kita,” pungkasnya.