menitindonesia, MAROS – Kabupaten Maros berhasil menempati posisi kedua sebagai daerah paling kompetitif di Sulawesi Selatan berdasarkan hasil penilaian Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) tahun 2025 yang dirilis oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Dengan perolehan skor IDSD sebesar 3,59, Maros unggul atas 19 kabupaten/kota lainnya di Sulsel. Sementara, kabupaten Gowa menjadi satu-satunya daerah yang mencatat skor lebih tinggi dengan 3,65 poin.
Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Maros, Sulaeman Samad, menjelaskan bahwa dari 12 indikator yang dinilai dalam IDSD, Maros mencatat skor di atas 4 pada lima pilar utama.
“Dari 12 indikator komposit, Maros mencatat skor di atas 4 pada lima pilar utama,” kata Sulaeman, Senin, (9/6/2025).
Kelima pilar yang menjadi kekuatan Maros meliputi Pilar Institusi (4,61), Adopsi Teknologi Informasi dan Komunikasi (4,54), Pasar Produk (4,06), Ukuran Pasar (4,26), dan Dinamisme Bisnis (4,02).
Meski demikian, Sulaeman mengakui masih ada aspek yang memerlukan perhatian serius, yakni Kapabilitas Inovasi yang masih rendah dengan skor 1,84.
Menurutnya, IDSD merupakan instrumen penting yang disusun setiap tahun oleh BRIN untuk mengukur daya saing daerah secara nasional. Hasil penilaian ini menjadi rujukan dalam penyusunan kebijakan, fasilitasi, dan pembinaan peningkatan daya saing daerah.
“Penyempurnaan IDSD terus dilakukan setiap tahun untuk merespons dinamika pembangunan yang semakin kompleks,” ujarnya.