HUT Maros ke-66, Ribuan Warga Meriahkan Kirab Budaya di Ajang Gau Maraja

Bupati Maros, Chaidir Syam memimpin kirab budaya dari Rujab menuju lapangan Pallantikang. (Ist)
menitindonesia, MAROS – Sedikitnya 5 ribu orang orang dari berbagai daerah memeriahkan Kirab Budaya yang digelar dalam rangkaian festival budaya Gau Maraja 2025 dan peringatan HUT ke-66 Kabupaten Maros.
Ribuan peserta mengenakan pakaian adat dan berjalan kaki sejauh hampir 3 kilometer, dimulai dari Rumah Jabatan Bupati hingga finis di Lapangan Pallantikang.
Bupati Maros Chaidir Syam bersama Wakil Bupati Murtazim Mansyur serta sejumlah pejabat lainnya, turut berjalan kaki bersama masyarakat dengan pakaian adat.
Bupati maros wakil bupati
Bupati Maros, Chaidir Syam dan Wakilnya, Muetazim Mansyur menyambut peserta kirab budaya di lapangan Pallantikang. (IST)
Menurut Chaidir, kegiatan ini menjadi wadah mempererat tali silaturahmi dan melestarikan budaya lintas daerah.

BACA JUGA:
Menteri Kebudayaan Buka Festival Gau Maraja Leang-leang di Sela HUT Maros ke-66 Tahun

“Hampir seluruh lembaga adat, kekaraengan, serta perwakilan dari 14 kecamatan di Maros ikut meramaikan kirab ini. Ada kerukunan keluarga Melayu, peserta dari Jepang, hingga perwakilan daerah seperti Sidrap, Bone, dan Luwu Timur,” jelasnya..
Selain kirab budaya, di hari kedua festival Gau Maraja ini, juga digelar Simposium Internasional yang diikuti 540 peserta dari 12 negara. Acara itu sempat dibuka oleh Menteri Kebudayaan, Fadli Zon.
“Simposium ini menghadirkan para peneliti Australia yang dikenal sebagai penemu sejumlah situs purba di kawasan Leang-leang,” jelasnya.
Sehari sebelumnya, Fadli Zon juga sudah membuka acara pameran bilah pusaka yang dilaksanakan di Baruga A dan B kantor Bupati Maros sampai Sabtu (5/7) mendatang.
Sementara pada malam harinya, Fadli Zon secara resmi membuka Festival Budaya Gau Maraja Leang-leang dan puncak perayaan HUT Maros ke 66 di lapangan Pallantikang.
Pembukaannya ditandai dengan penabuhan gendang oleh Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon didampingi Wakil Gubernur Sulsel, Fatmawati, Bupati Maroa, AS Chaidir Syam dan pejabat lainnya.
“Presiden Prabowo Subianto melalui Astacita telah menekankan pentingnya harmoni budaya dan lingkungan. Ini selaras dengan semangat Gau Maraja,” kata Fadli Zon.
Fadli menilai Gau Maraja yang bertemakan Leang-leang Goes to Mega diversity ini, bukan hanya sekadar slogan,
namun memiliki makna yang mendalam.
Apalagi Leang leang sebagai Taman Arkeologi satu-satunya di Sulawesi Selatan ini memegang peranan penting dalam mendukung identitas Indonesia sebagai salah satu negara Megadiversity di dunia.
Bukan hanya dalam konteks kekayaan flora dan fauna, kata dia,
tetapi juga dalam keberagaman budaya dan sejarah peradaban manusia.
“Di Leang Karampuang, Maros, kita temukan lukisan dinding tertua di dunia yang berusia 51.200 tahun yang lalu. Ini warisan dunia yang harus kita jaga bersama,” pungkasnya.