Kepala BPOM Taruna Ikrar Perkuat Kerja Sama dengan TGA Australia untuk Industri Farmasi Nasional

Prof Taruna Ikrar, Kepala BPOM RI, bersama Prof Anthony Lawler, Deputy Secretary Health Products Regulation Group, Therapeutic Goods Administration (TGA) Australia, untuk memperkuat kerja sama pengawasan obat dan produk kesehatan.
  • Kepala BPOM RI, Prof Taruna Ikrar, memimpin kunjungan kerja ke Australia untuk memperkuat kerja sama dengan TGA dalam pengawasan obat, transfer teknologi, dan penguatan industri farmasi Indonesia.
menitindonesia, CANBERRA, AUSTRALIA – Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed, Ph.D., memimpin langsung delegasi Indonesia dalam rangkaian kunjungan kerja ke Australia, Senin (25/8/2025).
BACA JUGA:
Mengapa Tuntutan Bubarkan DPR Berbahaya Bagi Demokrasi Kita?
Delegasi BPOM yang mendampingi Taruna Ikrar terdiri dari sejumlah pejabat kunci, antara lain Deputi Pengawasan Obat dan Zat Adiktif, William Adi Teja, serta jajaran direktur pengawasan dan standardisasi obat. Mereka juga disertai perwakilan industri farmasi nasional dan peserta program internship BPOM di TGA (Therapeutic Goods Administration).

Agenda Strategis di Australia

Kunjungan ini dimulai di Sydney dengan pertemuan bersama Austrade dan Recce Pharmaceuticals, yang membahas peluang kemitraan strategis serta penguatan ekosistem inovasi kesehatan. BPOM juga mengisi kuliah tamu di University of New South Wales (UNSW) untuk memaparkan peran lembaga pengawas obat Indonesia dalam mendorong kolaborasi akademisi, bisnis, dan pemerintah pada riset dan pengembangan obat.
BACA JUGA:
Dubes RI Siswo Pramono Sambut Delegasi BPOM RI di Canberra
Selain itu, Taruna Ikrar dan tim menyambangi Laboratorium Research BioNyeri di Hornsby, Sydney, guna melihat langsung riset produk berbasis tanaman asal Indonesia. Mereka juga berdiskusi dengan diaspora Indonesia terkait kontribusi BPOM di tingkat nasional maupun global.
IMG 20250825 WA0015 11zon e1756092655441
Delegasi BPOM RI yang dipimpin Kepala BPOM Prof. Taruna Ikrar berfoto bersama Prof. Anthony Lawler, perwakilan senior dari Therapeutic Goods Administration (TGA) Australia, usai pertemuan bilateral di Canberra. Pertemuan ini membahas penguatan kerja sama pengawasan obat dan pengembangan industri farmasi Indonesia.

Fokus di Canberra: Perkuat Aliansi dengan TGA

Di Canberra, BPOM memiliki dua agenda utama bersama Therapeutic Goods Administration (TGA), yakni Pembukaan Inaugural Internship Program, program kerja sama BPOM-TGA untuk meningkatkan kapasitas SDM di bidang pengawasan obat.
Selain itu, agenda utamanya adalah pertemuan bilateral dengan pimpinan TGA guna membahas penguatan kolaborasi, termasuk transfer teknologi dan dukungan pengembangan industri farmasi Indonesia.
Menurut Taruna Ikrar, kerja sama ini bukan kunjungan seremonial semata, tetapi langkah konkret untuk memperkuat inovasi, transfer teknologi, dan daya saing industri farmasi nasional.
“Kami ingin kunjungan ini menghasilkan dampak nyata, memberikan dukungan teknis bagi pelaku usaha Indonesia, dan memperluas akses pasar obat serta suplemen kesehatan di tingkat global,” tegasnya.
Prof Anthony Lawler, Deputy Secretary Health Products Regulation Group, TGA Australia, menyambut positif langkah ini.
“Kolaborasi antara TGA dan BPOM sangat penting untuk melindungi kesehatan publik di kedua negara, terutama di era perdagangan global,” ungkap Lawler.
Dengan strategi ini, BPOM berharap hubungan bilateral Indonesia–Australia semakin erat, khususnya dalam bidang pengawasan obat dan makanan serta penguatan regulasi berbasis sains. (akbar endra)