Ketua DPRD Maros, Gemilang Pagessa saat menghadiri Musrenbang di Kecamatan Marusu. (IST)
menitindonesia, MAROS – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Maros yang digelar di 14 kecamatan baru-baru ini mencatat dua isu dominan yang paling banyak dikeluhkan masyarakat, yaitu perbaikan infrastruktur dan peningkatan sarana prasarana pendidikan.
Ketua DPRD Maros, Muh. Gemilang Pagessa, mengungkapkan mayoritas usulan masyarakat berkaitan dengan akses jalan, drainase, serta irigasi pertanian.
“Usulan yang paling banyak kami terima dari masyarakat adalah terkait jalan, termasuk jalan tani, drainase, dan irigasi,” ujarnya, Sabtu, (15/2/2025).
Gio, sapaan akrabnya, menyebut masalah drainase menjadi salah satu persoalan mendesak, terutama di Kecamatan Mandai dan Marusu yang selama ini dikenal dengan sistem drainase yang kurang memadai.
“Drainase yang paling parah memang ada di Mandai dan Marusu. Dalam beberapa sesi Musrenbang, saya langsung mencatat keluhan warga terkait banjir yang kerap terjadi akibat sistem drainase yang buruk,” tambahnya.
Selain infrastruktur, pendidikan juga menjadi fokus utama Musrenbang. Banyak kecamatan mengusulkan penambahan ruang kelas akibat terus meningkatnya jumlah siswa setiap tahunnya.
“Beberapa kecamatan meminta tambahan gedung kelas karena jumlah siswa terus bertambah tiap tahun. Kami berkomitmen untuk memperjuangkan hal ini agar anak-anak bisa belajar dengan lebih baik dan nyaman,” tegas Gio.
Namun, ia juga mengingatkan, keterbatasan anggaran menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah dalam merealisasikan seluruh aspirasi masyarakat.
“Memang ada pemangkasan anggaran yang cukup berdampak pada prioritas pembangunan. Tapi kami akan tetap berdiskusi dengan dinas terkait agar pembangunan yang paling mendesak tetap bisa diwujudkan,” tutupnya.